Sudahkah Saya Setia ?

Pengkhotbah: Ps.Yeni Wuntu, S.Th
Hari: Minggu, 29 September 2019
Ayat: Amsal 19:22a

Kesetiaan adalah hal yang disukai dan membuat semua orang menginginkan kesetiaan. Seperti dalam Ams 19:22a, “Sifat yang diinginkan pada seseorang ialah kesetiaannya;..“, kita bandingkan juga dalam Ams 20:6 versi Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK) dikatakan “Banyak orang mengaku dirinya adalah kawan, tetapi yang betul-betul setia, sukar ditemukan . Dalam 1 Tim 6:11, nasehat Tuhan untuk kita melakukan kesetiaan seperti melakukan pengejaran “Tetapi engkau hai manusia Allah, jauhilah semuanya itu, kejarlah keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan.”

Tuhan adalah Tuhan yang setia dan Dia menghendaki kita anak-anak-Nya untuk mengikuti Dia menjadi pribadi yang setia. Dalam melakukan kesetian kita kepada Allah, maka kita harus memiliki dasar/pengertian yang benar. Dan dasar kesetiaan kita adalah karena Allah begitu setia kepada kita (Ul 7:9; 2 Tes 3:3; Mzm 146:6). Kesetiaan Tuhan tidak diragukan lagi dan itu harus menjadi dorongan dan motivasi bagi kita untuk kita setia, karena Tuhan sudah lebih dulu setia dan Tuhan selalu setia dalam kehidupan kita.

Tuhan menginginkan kita menjadi orang yang setia. Kesetiaan yang diwujudkan kepada Tuhan dan juga kepada sesama kita, seperti dalam Ams 3:3 (BIMK) “hendaklah engkau tetap percaya dan setia kepada Allah dan sesamamu. Ingatlah itu dan simpanlah di dalam hatimu.”. Oleh karena itu kita harus mewujudkan kesetiaan itu dalam berbagai hal, ini harus kita ingat dan lakukan. Kita mewujudkan kesetiaan kepada :

  1. Tuhan, untuk menyatakan kesetiaan kita kepada Tuhan maka salah satu yang harus kita lakukan adalah kesetiaan beribadah kepada Tuhan (1 Sam 12:24). Beribadah artinya bersekutu dengan Tuhan baik dalam hal pribadi (doa pribadi, membaca dan merenungkan Firman Tuhan), dan secara korporat (ibadah raya, oikos, doa kemenangan dan yang lainnya) . Teladan dalam hal kesetiaan ibadah kita bisa melihat dalam diri Daniel, sosok yang setiap hari selalu setia dalam berdoa, memuji dan menyembah. Dalam sehari ada 3 kali, Daniel beribadah (Dan 6:11)
  2. Keluarga, keluarga dalam hal ini kesetiaan antara suami dan istri (Ams 5:15-BIMK Sebab itu, setialah kepada istrimu sendiri dan berikanlah cintamu kepada dia saja). Setia diantara suami dan istri akan membawa kita menikmati berkat Tuhan. Kesetiaan antara orang tua dan anak (Ams 23:22- Dengarkanlah ayahmu yang memperanakkan engkau, dan janganlah menghina ibumu kalau ia sudah tua.). Hana adalah seorang ibu yang setia kepada anaknya Samuel (1 Sam 2:19). Daud juga sangat menghormati dan menghargai orang tua dan keluarganya (1 Sam 22:3-4).
  3. Tugas dan tanggungjawab. Setiap kita sudah diberikan talenta oleh Tuhan dan Dia mau untuk kita setia dan bertanggung jawab. Seperti cerita perumpamaan tentang talenta (Mat 25:14-30), Biarlah kita menjadi orang yang setia baik dalam tugas dan tanggung jawab di rumah, dalam pekerjaan atau study dan dalam pelayanan.

Ketika kita melakukan kesetiaan ini maka kita akan menikmati hasil/dampak dari kesetiaan kita yaitu :

  • Dijaga oleh Tuhan (Mzm 31:24)
  • Diberikan tanggung jawab yang lebih besar (Mat 25:21,23)
  • Mendapatkan mahkota kehidupan (Why 2:10)

Sebab itu menjadi pertanyaan bagi kita, sudahkan saya setia ? Setiap hati nurani kita yang akan menjawabnya. Mari kita setia dan nikmati berkat /upah dari kesetiaan .