Pengkhotbah: Bpk.Henry Palijama Hari: Minggu, 22 September 2019 Ayat: Matius 24:13
Kehendak Tuhan untuk kita setia dalam mengikuti Dia dan melayani Dia. Orang yang setia adalah orang yang bertahan sampai pada kesudahannya, dan bagi mereka yang setia akan mengalami keselamatan dari Tuhan (Mat 24:13). Orang yang setia adalah orang yang teguh memegang janji. Ketika kita berjanji untuk melayani Tuhan maka kita harus teguh memegang janji itu dengan melakukan pelayanan dengan setia. Orang yang setia adalah orang yang memiliki pendirian yang kokoh dan dapat dipercaya. Orang yang setia adalah orang yang taat. Dalam hal ini kita sebagai anak Tuhan, tentunya adalah ketaatan kepada Tuhan. Orang yang melakukan kesetiaan adalah orang yang memiliki karakter buah Roh (Gal 5:22-23). Buah Roh adalah karakter dari Tuhan Yesus. Ketika melakukan kesetiaan itu artinya kita mengikuti karakter Tuhan Yesus. Dalam Filipi 2:6-9, diceritakan bagaimana keteladanan Tuhan Yesus dalam hal kesetiaan.
Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang setia, dan kesetiaan-Nya digambarkan sampai ke awan karena begitu tinggi dan luasnya kesetiaan Tuhan (Mzm 36:6). Sebab itu marilah kita untuk setia kepada Tuhan, karena Tuhan begitu setia kepada kita. Ciri/tanda orang yang setia kepada Tuhan adalah bertahan sampai akhir. Kata bertahan dalam Bahasa Yunani adalah hupomeno yang artinya tinggal tetap pada posisi semula (artinya dalam keadaan apapun tetap kokoh/kuat dalam Tuhan), meskipun ada tekanan yang datang tetapi tidak mau mundur, karena Tuhan tidak berkenan dengan orang yang mundur (Ibr 10:37-39). Sebab itu kita mau tetap setia dan maju terus di dalam Tuhan sampai pada kesudahan. Kesudahan dalam bahasa Yunani adalah telos yang artinya akhir, finish dan ujung jalan.
Dalam 2 Tim 4:6-7, hendaklah ini menjadi pegangan dalam hidup kita. Tetaplah setia sampai akhir (setia sampai mati) yang berarti telah mengakhiri kehidupan dan pertandingan iman dengan baik. Untuk kita seperti Paulus dapat bertahan sampai akhir (setia sampai mati) maka kita akan mengambil suatu gambaran bagaimana seorang pelari marathon yang berlari dalam satu area/gelanggang pertandingan yang jauh tetapi tetap bertahan sampai garis akhir. Untuk kita mengakhir pertandingan iman kita (lewat gambaran pelari marathon) maka yang harus kita lakukan adalah kita harus memiliki daya tahan rohani yang kuat, prima dan stabil. Karena ketika kita tidak memiliki daya tahan, maka kita akan kalah. Cara untuk memiliki daya tahan rohani bisa kuat adalah manusia roh kita harus kuat, dan Roh Kuduslah yang mampu untuk menguatkannya. Karena Roh Kudus adalah kuat kuasa Allah. Kuasa Allah akan terjadi ketika Roh Kudus turun (Kis 1:8). Kuasa Roh Kudus dalam bhs.Yunani adalah dunamos/dunamis, yang kemudian bisa diibaratkan seperti dinamit untuk menghancurkan kekuatan musuh, seperti dinamo untuk menggerakkan,dan mendorong kita untuk maju dan menyala-nyala dalam melayani Tuhan (Roma 12:11b). Roh Kudus juga akan memberikan kita kasih Allah sehingga kita iba akan jiwa-jiwa yang terhilang (Roma 5:5). Untuk kita memiliki daya tahan rohani yang kuat ada beberapa hal yang harus kita lakukan :
1. Makan makanan Rohani yaitu membaca dan merenungkan Firman Tuhan setiap hari(Mat 4:4b). Orang yang lapar dan haus akan kebenaran/Firman Tuhan akan dipuaskan oleh Tuhan(Mat 5:6). Jadikan Firman Tuhan sebagai sukacita kita sehingga kita terus membaca dan merenungkan Firman Tuhan. Orang yang hidup dalam Firman Tuhan akan tetap kudus (Mzm 119:9) sekalipun dunia semakin cemar. Orang yang hidup dalam terang Firman Tuhan tidak akan salah arah (Mzm 119:105). Membaca dan merenungkan Firman Tuhan adalah orang yang membangun diatas dasar yang teguh dan benar (Mat 7:24-25) Gunakan waktu dengan baik, aturlah waktu setiap hari untuk membaca dan merenungkan Firman Tuhan.
2. Memiliki nafas rohani yang kuat /panjang. Nafas hidup orang percaya adalah Doa. Sebab itu kita harus terus membangun hubungan dengan Tuhan. Tetaplah berdoa (1 Tes 5:17). Tingkatkan doa, pujian dan penyembahan kita baik secara pribadi maupun korporat.
3. Berlatih dengan tekun. Masalah dan persoalan adalah latihan bagi kita untuk membentuk “otot-otot” rohani, membangun iman. dan mendewasakan kita. Ketika masalah datang maka kita harus berserah dan mengandalkan Tuhan. Setiap persoalan tidak akan melebihi kekuatan kita (1 Kor 10:13), dan Tuhan turut bekerja dalam segala keadaan untuk mendatang kebaikan kepada kita (Roma 8:28), segala perkara dapat kita tanggung di dalam Tuhan (Flp 4:13), sebab itu jangan takut dengan masalah.
Akhirnya ketika kita bertahan dan sampai pada akhirnya maka kita akan selamat. Selamat menikmati hidup yang kekal bersama dengan Tuhan. Orang yang setia sampai akhir akan menerima mahkota yang Tuhan sediakan bagi kita.