Pengkhotbah: Ps.Herry Wuntu, S.Th. Hari: Minggu, 15 September 2019 Ayat: Matius 25:21,23
Di Jepang, ada sebuah cerita tentang seekor anjing yang bernama Hachiko yang begitu setia menunggu tuannya. Bahkan sampai tuannya meninggal, anjing Hachiko masih setia menunggu. Itu adalah hewan peliharaan, yang nilai/ tingkat penciptaannya masih dibawah kita. Karena kita adalah manusia yang diciptakan segambar dan serupa dengan Allah. Oleh sebab itu kita harus lebih menunjukkan kesetiaan kita kepada Tuhan . Kesetiaan tidak terjadi dengan sendirinya tetapi harus direncanakan. Sebab Tuhan membentuk kita dalam ujian dan proses, kita dilatih untuk terus menerus disempurnakan. Ada beberapa hal yang harus kita ingat tentang kesetiaan.
- Kesetiaan bukan hanya sekedar mendampingi, tetapi juga harus ditunjukkan dengan perbuatan nyata yaitu melakukan perbuatan baik dan benar yang selalu terlihat.
- Kesetiaan adalah mengerjakan hal-hal yang kecil/sederhana dengan disiplin dan tekun.
- Kesetiaan adalah mengambil tanggungjawab yang kecil sehingga dipercaya untuk tanggung jawab untuk tugas-tugas yang besar.
Untuk kita belajar untuk setia, maka kita harus melakukan :
- Melatih keinginan tubuh kita supaya kita melakukan kegiatan yang baik dan berguna. Kegiatan yang berguna seperti ibadah, berdoa, berpuasa, belajar Firman Tuhan. Kita juga harus melakukan pola hidup sehat, seperti olahraga, pola makan dan minum sehat dan istirahat yang cukup.
- Menguasai diri melalui penguasaan pikiran, perasaan dan kemauan. Pikiran adalah kendali dalam kehidupan kita. Oleh sebab itu maka perlu pikiran kita diisi dengan pikiran Firman Tuhan supaya kita dikendalikan oleh pikiran yang benar.Demikian halnya dengan perasaan kita. Sebab itu jagalah dan kuasai pikiran dan perasaan kita. Karena pikiran dan perasaan yang akan menuntun kita kepada kemauan supaya melakukan hal yang benar.
Kita melakukan kesetiaan kepada Tuhan dengan hal yang baik dan benar kareba Tuhan sudah melakukan hal itu terlebih dahulu kepada kita. Kesetiaan itu erat kaitannya dengan kebaikan. Sebab itu kesetiaan itu tidak bisa dipisahkan dengan hal-hal (perbuatan) yang baik.
Tuhan menginginkan kita melakukan kesetiaan dan hal-hal yang baik karena Tuhan akan memberikan hal-hal yang begitu besar dan meningkatkan kapasitas kita untuk menerima berkat, tanggung jawab dan kepercayaan yang lebih besar lagi.