Tuhan begitu sedih dengan ketidaktaatan, tapi akhirnya ada seorang yang membuat Tuhan tersenyum karena ketaaatan yang dimiliki orang ini. Dengan lengkap dijelaskan profil atau identitas dari ketaatan orang ini yaitu “…benar,..tidak bercela,…dan hidup bergaul dengan Allah” (Kej 6:9). Orang yang taat ini bernama Nuh. Dengan ketaatan sehingga Nuh mendapat Kasih Karunia Tuhan (Kej 6:8), Nuh mendapat Kasih yang spesial dari Tuhan. Kasih ini membawa Nuh mengalami banyak kebaikan Tuhan.
Dengan banyaknya populasi manusia yang hidup saat itu, yang terbagi dalam 2 golongan yaitu golongan orang tidak taat (mayoritas) dan Nuh beserta keluarganya yang taat (minoritas). Ketaatan Nuh dan keluarganya, bisa diibaratkan ” seperti air ditengah-tengah padang gurun yang gersang”. Ketaatan Nuh dan keluarganya menentukan keselamatan hidup mereka. Mereka tidak turut dibinasakan oleh air bah, sebab itu Tuhan memerintahkan mereka untuk membuat bahtera. Dalam ketaatannya Nuh mengerjakan pembuatan bahtera yang memakan waktu pembuatan berpuluh-puluh tahun lamanya. Nuh mengerjakan pembuatan bahtera berdasarkan petunjuk yang diberikan Tuhan (Kej 6:14-21). Ketaatan Nuh dibuktikan dengan mengerjakan bahtera tepat seperti yang diperintahkan Tuhan (Kej 6:22).
Sebab itu ada istilah, TAAT adalah melakukan perintah Tuhan dengan TEPAT dan akan menghasilkan SELAMAT dan BERKAT. Inilah yang terjadi dengan Nuh dan keluarganya mereka mengalami keselamatan (tidak dibinasakan dalam penghukuman Tuhan lewat air bah) dan mereka menikmati berkat Tuhan yang berlimpah untuk kehidupan mereka selanjutnya. Generasi Nuh bersama dengan keluarga akan dikenal sebagai keluarga yang mengalami Kasih Karunia Allah, keluarga Nuh juga akan dikenang sebagai keluarga pembuat sejarah karena merekalah yang selamat dari sekian banyak keluarga yang mati karena air bah.
Biarlah cerita Nuh dan keluarganya dapat menginspirasi dan memotivasi kita untuk kita hidup dan membawa keluarga kita untuk taat kepada Tuhan. Karena orang yang taat dimata Tuhan adalah orang yang spesial.