Ungkapan Hati Allah atas Ketidaktaatan

Tuhan tidak menghendaki ketidaktaatan. Berbagai macam peringatan tertulis secara jelas dalam Alkitab tentang dampak atau akibat dari ketidaktaatan. Tuhan kita adalah Tuhan yang memiliki perasaan dan emosi yang ditunjukkan dari refleksi hati-Nya terhadap apa yang terjadi. Ada ungkapan hati Tuhan ketika dia melihat ketidaktaatan sedang terjadi. Kita bisa melihat dalam Kej 6:3, “..Roh-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia,..”. Roh Tuhan adalah Pribadi Tuhan sendiri. Tuhan tidak mau tinggal dalam diri manusia yang tidak taat, manusia yang lebih menuruti keinginan daging (hawa nafsunya). Tuhan melihat pada saat itu bahwa kehidupan manusia lebih cenderung untuk melakukan kejahatan (Kej 6:5).

Ungkapan hati Tuhan atas ketidaktaatan begitu dalam, sehingga Dia menyatakan bahwa Dia tidak mau lagi bersama-sama dengan manusia. Kita tahu bersama bahwa manusia adalah ciptaan Allah yang mulia yang diciptakan menurut gambar dan rupa Allah (Kej 1:26-27). Tuhan begitu kecewa kepada manusia yang tidak taat bahkan dalam perasaannya ada suatu “penyesalan” (Kej 6::6). Ungkapan hati Tuhan atas ketidaktaatan harus menjadi perenungan kita, untuk kita sadar akan hati Tuhan yang begitu sedih melihat ketidaktaatan. Ungkapan hati Tuhan memberikan pesan bahwa Dia (Roh-Nya = Roh Kudus) tidak mau tinggal bersama dengan manusia.

Suatu kehidupan yang menyedihkan kalau kehidupan kita ditinggalkan oleh Roh Kudus. Ketiadaan kehadiran Roh Kudus akan menciptakan suasana yang “kering” dan “gersang” baik secara jiwa dan roh. Kita tidak akan merasakan Damai Sejahtera yang dari Tuhan, karena Roh Kuduslah Damai Sejahtera Tuhan (Yoh 14:27). Seorang yang bernama Daud, memahami hal ini sehingga ketika dia melakukan dosa, dia melakukan ketidaktaatan maka dia berdoa memohon pengampunan dan memohon “…janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!” (Mzm 51:13b), Daud menyadari bahwa dia akan mengalami pembaharuan (pertobatan dan pemulihan) asalkan Roh Kudus bekerja dalam kehidupannya (Mzm 51:12b). Begitu pentingnya peranan Roh Kudus dalam kehidupan. Sebab itu, Tuhan mengungkapkan isi hatinya bahwa kalau terjadi ketidaktaatan maka Roh Kudus akan mengambil “posisi” diam dan tidak akan menyatakan kuasa-Nya.

Tentunya kita menyadari bahwa kita masih manusia yang penuh dengan keterbatasan dalam melakukan segala perintah Tuhan. Ada saatnya kita melakukan ketidaktaatan, apa yang harus kita lakukan ? Mari kita belajar dari Daud, Dengan segera dia meminta pengampunan Tuhan dan memohon supaya Roh Kudus tetap bekerja dan membaharui kehidupan.

Menjadi penutup perenungan hari ini, Tuhan mengungkapkan bahwa ketidaktaatan itu begitu menyakiti hati-Nya. Sebab itu mari kita hidup dalam ketaatan. Karena ketika kita melakukan ketaatan kepada Tuhan maka Tuhan akan tersenyum, Dia senang dan bangga memiliki kita.