Tuhan menyatakan perkenanan-Nya karena ketaatan Nuh. Nuh adalah contoh pribadi yang taat karena kehidupannya adalah kehidupan yang dibentuk dalam pengenalan akan Tuhan. Oleh pengenalan akan Tuhan maka Nuh menjadi orang yang benar, tidak bercela dan hidup bergaul dengan Allah (Kej 6:9). Ketiga hal inilah yang menjadi bagian dari karakter Nuh sehingga membentuk Nuh menjadi pribadi yang taat. Kita akan belajar dari bagian-bagian dari karakter Nuh :
Pertama, Nuh adalah seorang yang benar. Menjadi orang yang benar adalah menjadi orang yang mau dipimpin oleh Kebenaran. Nuh selalu membawa hidupnya untuk selalu siap untuk mendengar Suara Tuhan yang adalah Kebenaran. Nuh bisa melakukan ketaatan karena Dia selalu siap untuk mendengar dan menaati Suara Tuhan. Dalam konteks saat ini Suara Tuhan adalah Firman Tuhan. Firman Tuhan adalah Kebenaran (Yoh 17:17b). Sebab itu kalau kita menjadi benar/hidup dipimpin Kebenaran, maka kita harus siap menerima suara Tuhan baik ketika kita mendengarkan Firman Tuhan dan dalam pembacaan rutin Alkitab setiap hari.
Kedua, Nuh adalah seorang yang tidak bercela diantara orang-orang sezamannya. Artinya Nuh berbeda dengan orang-orang yang pada saat itu mayoritas adalah orang-orang yang tidak taat. Nuh memiliki prinsip untuk tidak mau sama dengan orang-orang yang hidupnya tidak taat. Nuh sadar bahwa dirinya adalah Terang dunia (Mat 5:14-16), dan dia tidak mau hidupnya serupa dengan dunia ini (Roma 12:2). Nuh hidup dengan memiliki pengertian dan prinsip untuk menjaga hidupnya supaya tidak bercela di mata Tuhan. Kita pun harus mengikuti pola hidup yang sama dengan Nuh yaitu hidup tidak bercela (hidup dalam kekudusan).
Ketiga, Nuh hidup bergaul dengan Allah, Nuh hidup dekat dengan Tuhan. Nuh selalu membangun keintiman dengan Tuhan. Dalam hidupnya Nuh selalu mau berjalan bersama dengan Tuhan sebagai gambaran dari kedekatan hubungannya dengan Tuhan. Nuh sadar bahwa semakin dia dekat dengan Tuhan, maka suara Tuhan akan semakin jelas sehingga dia bisa hidup taat kepada Tuhan. Prinsip Nuh adalah melakukan apa yang menjadi kehendak Tuhan. Nuh tidak pernah lupa untuk membangun mezbah dan bersyukur untuk segala kebaikan Tuhan (Kej 8:20). Mari belajar dari Nuh, biarlah kita bergaul dengan Tuhan, kita membangun keintiman dengan Tuhan. Teruslah memuji dan menyembah Tuhan dengan setia, berdoalah dengan tekun baik secara pribadi maupun dalam kelompok. Setiap hari jangan pernah lupa untuk memberikan waktu untuk kita bersekutu dengan Tuhan.
Mari lakukan ketiga hal ini, dan akhirnya akan membentuk kita menjadi pribadi yang taat kepada Tuhan. Nuh adalah manusia biasa sama dengan kita. Jadi jika Nuh mampu dalam tahap menjadi pribadi yang taat, maka kita pun mampu untuk melakukannya.