Jumat, 16 April 2021 Kematian dan Kebangkitan Kristus

1 Korintus 15:1-11
“Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci;” (ayat 3-4)

Dalam pasal 15 ini rasul Paulus menjelaskan pokok masalah tentang kematian dan kebangkitan. Karena kala itu jemaat Korintus “diganggu” oleh orang-orang yang tidak percaya akan kebangkitan sehingga penting bagi Paulus untuk membahasnya (ayat 3).

Pertama, kematian Yesus merupakan dasar dari keselamatan manusia. Pernyataan “Kristus mati karena dosa-dosa kita” memberi penjelasan jika Kristus tidak mati, maka manusia tidak memiliki keselamatan. Yesus mati sebagai kurban pengganti karena dosa kita. Ia mati untuk menebus kita sehingga melalui kematian-Nya kita dapat bersekutu dengan Allah.

Kedua, Yesus yang mati itu dikuburkan (ayat 4). Bagaimana mungkin Ia dikuburkan jika Ia tidak melalui fase kematian?

Ketiga, Yesus dibangkitkan pada hari yang ketiga (ayat 4). Keraguan orang-orang Korintus akan kebangkitan Kristus dijawab oleh Paulus dengan memberikan bukti meyakinkan bahwa ada banyak orang yang melihat Yesus setelah kebangkitan. Antara lain, kepada Kefas (Petrus), kedua belas rasul (ayat 5), lebih dari lima ratus saudara sekaligus (ayat 6), Yakobus, kemudian semua rasul (ayat 7), dan Paulus sendiri (ayat 8). Mereka semua adalah saksi dari kebangkitan Kristus. Jangan lupa hidup Paulus yang sudah diubahkan juga adalah kesaksian otentik akan kuasa kebangkitan Kristus (ayat 9-10).

Paulus mengatakan bahwa apa yang ia sampaikan ini “sesuai dengan Kitab Suci” (ayat 3, 4). Paulus tidak menyampaikan argumennya sendiri tanpa dasar tertulis. Semua yang ia kemukakan di dasarkan pada apa yang tercatat dalam Kitab Suci, yaitu berita kematian dan kebangkitan Kristus telah dinyatakan dalam nubuat-nubuat Perjanjian Lama.

Hingga saat ini selalu ada orang-orang yang menyangsikan kematian dan kebangkitan Kristus. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi kita orang percaya. Oleh karenanya yang menjadi tanggung jawab setiap orang percaya ialah mempelajari Kitab Suci dengan baik, sehingga iman kita menjadi kuat dan setiap kita pula dapat melakukan pembelaan iman berdasarkan Alkitab.
Amin, Tuhan Yesus memberkati