Mazmur pasal 144
“Dari Daud. Terpujilah TUHAN, gunung batuku, yang mengajar tanganku untuk bertempur, dan jari-jariku untuk berperang; yang menjadi tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, kota bentengku dan penyelamatku, perisaiku dan tempat aku berlindung, yang menundukkan bangsa-bangsa ke bawah kuasaku!” (ayat 1-2)
Pujian-pujian yang dinaikkan Daud dalam mazmur ini memiliki ciri-ciri yang bersifat pribadi (ayat 1-11) maupun umat (ayat 12-15). Bagi pemazmur, Tuhan telah menjadi sekutunya dalam berperang melawan para musuh. Tuhan telah menjadi guru yang mengajar dia berperang. Tuhan adalah benteng yang melindungi dia dari serangan musuh (ayat 1-2). Pemazmur sadar bahwa sebagai manusia, dirinya tidak ada apa-apanya. Sebaliknya kedahsyatan Tuhan yang dinyatakan melalui alam semesta (ayat 5-8) dan melalui kemenangan para raja keturunan Daud (ayat 10), menjadi sandaran kekuatan pemazmur. Oleh karena itu pujian tak putus-putusnya mengalir dari mulut pemazmur. Kita pun diajak untuk menyanyikan nyanyian yang baru atau memberi kesaksian tentang karya Tuhan yang sudah Dia nyatakan dalam hidup kita.
Puji-pujian pemazmur mendapatkan respons umat (ayat 12-15). Umat percaya bahwa Tuhan mendengarkan dan berkenan atas pujian yang dinaikkan kepada-Nya, dan yang secara khusus memuji karya Tuhan atas raja mereka. Umat percaya, bahwa Tuhan pasti memberikan berkat bagi mereka.
Berkat pertama yang dipikirkan ialah berkat bagi generasi muda sebagai harapan bangsa. Anak-anak laki-laki menjadi pelindung sementara anak-anak perempuan menjadi penopang (ayat 12).
Berkat kedua ialah kesejahteraan bagi bangsa (13).
Dan berkat ketiga ialah kedamaian karena perang mendatangkan penderitaan (ayat 14). Pemazmur disini mengingatkan kita bahwa keseluruhan berkat yang mendatangkan kebahagiaan itu merupakan anugerah dari Tuhan (ayat 15).
Akhirnya kita dapat menyimpulkan bahwa keseluruhan berkat yang mendatangkan kebebasan dan kebahagiaan sesungguhnya merupakan pekerjaan Tuhan dalam hidup kita. Tuhan yang mengasihi kita dan yang telah memberkati kita dengan segala berkat rohani, pastilah akan memberkati kita juga dalam segala hal lainnya. Jadi jangan ragu meminta berkat-Nya, dan jangan pula berhenti mengucap syukur atas segala kebaikan yang sudah kita terima.
Amin, Tuhan Yesus memberkati