Gaya Hidup Yesus (3)

Bagian yang pertama dari Gaya hidup Yesus adalah sebuah pendahuluan, kemudian bagian yang kedua kita pelajari bahwa gaya hidup Yesus itu adalah Dia memiliki sebuah prioritas. Yang ketiga yang akan kita pelajari dari seri pelajaran Gaya hidup Yesus yaitu Yesus adalah pribadi yang memiliki persekutuan yang intens dengan Bapa.

Ada arti yang begitu dalam dari kata “persekutuan”, persekutuan bisa diartikan persatuan/penggabungan untuk menghasilkan kekuatan tertentu demi tercapainya suatu tujuan (cita-cita). Contoh saat ini dunia sedang menghadapi isu terorisme yang begitu menakutkan, terorismen ini didominasi oleh suatu kelompok yang bernama isis. Oleh karena isis sudah menjadi “musuh dunia” dikarenaka tindakannya yang sudah memakan banyak korban jiwa dan juga pengrusakkan-pengrusakkan. Maka beberapa negara mulai membuat suatu penggabungan kekuatan untuk menghancurkan/membasmi isis, penggabunggan kekuatan inilah yang dinamakan dengan persekutuan. Menggunakan istilah yang lebih modern maka persekutuan ini bisa kita namakan suatu “sinergi”.

Yesus setiap saat selalu bersinergi dengan Bapa. Kehidupan anak Tuhan pun harus bersinergi dengan Bapa yaitu dengan Roh Kudus yang selalu menuntun kita. Untuk melihat Yesus yang bersinergi dengan Bapa kita bisa telusuri dari gaya hidupNya ketika Dia bangun pagi. (Markus 1:35). Orang yang bersekutu/bersinergi dengan Tuhan maka pasti dia tidak akan lupa untuk berdoa, mencari Tuhan. Gaya Hidup Yesus yaitu bersekutu karena Dia tahu bahwa dalam sebuah persekutuan maka ada kuasa/ kekuatan yang sangat besar. Yesus menyadari bahwa sepanjang hari Dia akan mengalami berbagai hal yang tentunya membuat Dia merasa letih baik secara fisik maupun non-fisik. Justru itu Dia mencontohkan tentang pentingnya bersekutu dengan Tuhan.

Menjadi sangat menarik, karena iblis pun menyadari bahwa ketika setiap anak Tuhan bersekutu dengan Tuhan maka pasti ada kekuatan baru, justru itu kalau kita bisa merenungkan bahwa kebanyakan anak Tuhan “gagal” dalam hal dia bersekutu dengan Tuhan. Seperti kita tidak pernah ada cukup waktu untuk bersekutu dengan Tuhan. Sebenarnya ketika kita tidak bersekutu dengan Tuhan, sama dengan kita menginginkan kekalahan dibanding kemenangan. Sebab itu harus bersekutu dengan Tuhan harus kita lalukan setiap hari. Bersekutu dengan Tuhan bukan hanya sekedar saja kita beribadah di gereja setiap hari Minggu. Akan tetapi bersekutu dengan Tuhan harus kita biasakan sehingga kita menjadi sama dengan gaya hidup Yesus yaitu selalu bersekutu dengan Tuhan. Mungkin ini kita bisa renungkan supaya kita bisa lebih memahami arti pentingnya bersekutu dengan Tuhan. Bahan pernyataan ini harus kita renungkan setiap saat “Yesus saja dalam kapasitasnya yang luar biasa melakukan persekutuan dengan Tuhan apalagi kita manusia yang masih penuh dengan kelemahan.” Jadi bersekutu dengan Tuhan itu sangat penting ! Bisa dikatakan ini menjadi sebuah pilihan bagi kita, kalau kita ingin menjadi orang yang kuat dan menang dalam Tuhan, maka lakukan persekutuan dengan Tuhan, jika tidak kita mau melakukan persekutuan dengan Tuhan maka kita akan kalah dan gagal.

Mari mulailah setiap pagi, lakukanlah hubungan persekutuan dengan Tuhan, memuji, menyembah dan nikmati Hadirat Tuhan seperti air yang mengalir menyegarkan kita.  Di waktu yang lain, ketika kita ada kesempatan tetaplah bersekutu dengan Tuhan. Persekutuan dengan Tuhan harus menjadi gaya hidup kita.