Sabtu, 25 Maret 2023 (Buta Terhadap Kebenaran)

Matius 22:23-33
“Yesus menjawab mereka: “Kamu sesat, sebab kamu tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah!” (ayat 29)

Ada empat orang buta yang meraba seekor gajah. Ada yang meraba ekornya, kakinya, belalainya, dan badannya.Mereka berdebat mati-matian tentang makhluk bernama gajah.Masing-masing bersikeras dengan pendiriannya dan merasa benar. Demikian halnya dengan orang-orang Saduki yang buta terhadap kebenaran tentang kebangkitan. Apa yang menyebabkan mereka buta terhadap kebenaran?

Pertama, karena berpegang pada ajaran yang salah (ayat 23).Orang-orang Saduki tidak percaya bahkan menertawakan kebangkitan orang mati. Orang Saduki bercerita tentang seorang perempuan yang menikah lalu suaminya mati. Dasar cerita ini memang ada di PL yang disebut sebagai hukum levirat (Ul pasal 25). Hukum ini digunakan untuk memelihara keturunan orang yang telah meninggal. Cerita yang disampaikan oleh orang Saduki dibuat-buat, karena sebetulnya dua saudara sudah cukup untuk menunjukkan maksud mereka.Mereka sengaja membuat cerita sampai tujuh saudara untuk menunjukkan bahwa ajaran tentang kebangkitan orang mati itu tidak masuk akal. Orang Saduki ingin memaksa Yesus menjawab apa yang menjadi pendirian mereka.

Kedua, karena tidak mengerti Kitab Suci dan kuasa Allah (ayat 29). Orang Saduki tidak mengerti kebenaran firman Allah sehingga mereka tersesat. Mereka juga tidak mengerti kuasa Allah dengan menganggap kebangkitan sebagai kemustahilan. Mereka tidak percaya bahwa Allah bisa melakukan hal itu karena mereka bersandar pada logika. Yesus membongkar kesalahan orang Saduki dengan mengutip Keluaran 3:6 yang merupakan bagian Alkitab yang juga dipercayai orang Saduki. Yesus mengatakan bahwa Ia adalah Allah orang hidup dan bukan Allah orang mati. Bagi Musa, Allah adalah Allah yang hidup. Mereka sudah mati secara fisik, tetapi tetap hidup, maka Allah adalah Allah mereka yang hidup sampai selama-lamanya.

Bukalah diri untuk kebenaran, galilah firman Tuhan dengan benar, untuk dapat memahami firman dengan benar, supaya kita tidak mudah diombang-ambingkan oleh berbagai ajaran sesat pada saat ini. Betapa berbahaya bila kita tidak serius memahami firman Tuhan: sesat dan meragukan kuasa Allah. Jangan tunda lagi, kini saatnya kita kembali kepada firman Tuhan! Amin
Tuhan Yesus memberkati