Apakah Allah Masih Setia ? (2)

Perjalanan bangsa Israel menuju Tanah Perjanjian menunjukkan bagaimana kesetiaan Tuhan yang nyata bagi bangsa  Israel. Kesetiaan Tuhan didasari oleh karena sifat Allah yang dijelaskan bahwa Dialah “…Allah yang setia..” (Ul 7:9). Allah yang setia bagi bangsa Israel adalah Allah yang selalu menyertai dan selalu menolong bangsa Israel dalam segala keadaan.

      Dimulai dari Tanah Mesir, di situlah Tuhan menunjukkan kesetiaan-Nya dan ketika sampai di tanah Perjanjian. Tuhan perlu mengingatkan kesetiaan-Nya kepada bangsa Israel supaya mereka pun setia kepada Tuhan. Kesetiaan Tuhan dibuktikan dengan cara Dia menghalau setiap musuh bangsa Israel (Ul 7:1) dan memimpin mereka masuk ke tanah Perjanjian. Tidak sekali pun Tuhan meninggalkan mereka.

      Bangsa Israel adalah “gambaran”  dari kehidupan orang percaya. Tuhan berjanji bahwa Dialah Allah yang setia yang selalu memegang janji-Nya untuk selalu menyertai kita semua. Ini adalah sifat Allah yang harus kita pahami dan harus menjadi keyakinan kita supaya ketika kita berada dalam keadaan yang lemah, susah dan tak berdaya maka kita tetap kuat dan percaya karena Tuhan setia untuk menolong kehidupan kita, Dia Tuhan yang tidak akan pernah meninggalkan kita (Ibr 13:5b). Ketika kita percaya bahwa kita memiliki Tuhan yang setia, maka kita akan seperti Daud, sekalipun dia ada di lembah kekelaman tapi dia tenang dan percaya Tuhan akan selalu menyertai dia dan setia untuk menolongnya (Maz 23:4). 

      Kehidupan kita ada dalam jaminan Tuhan. Jaminan bahwa Tuhan setia untuk selalu ada bagi kita, kapan pun kita perlu Tuhan maka Dia akan selalu ada bagi kita. Bangsa Israel berhasil sampai ke Tanah Perjanjian, maka kita pun akan sampai dalam rencana dan maksud Tuhan yang terindah karena kita yakin dan percaya akan kesetiaan Tuhan. Kesetiaan Tuhan akan selalu nyata bagi kehidupan orang percaya.

Jadi, ketika ada pertanyaan, apakah Allah masih setia ? Maka jawabannya adalah ya. Dia Allah yang masih dan tetap akan setia dalam kehidupan kita