Kamis, 04 Mei 2023 (Tidak ada yang mustahil)

Lukas 1:5-25
“Lalu kata Zakharia kepada malaikat itu: “Bagaimanakah aku tahu, bahwa hal ini akan terjadi? Sebab aku sudah tua dan isteriku sudah lanjut umurnya.” (ayat 18)

Teofilus adalah seorang pejabat Romawi yang dipengaruhi oleh pengajaran Romawi dan filsafat Yunani, yang sulit memercayai hal-hal yang mustahil atau tidak masuk akal. Menghadapinya, Lukas memulai kisahnya dengan pemberitahuan tentang kelahiran Yohanes Pembaptis.

Lukas memulai dengan kisah keluarga Zakharia dan Elisabet (ayat 5) yang bergumul karena belum memiliki anak hingga masa tua mereka (ayat 7). Padahal, mereka hidup benar dan setia di hadapan Tuhan (ayat 6), di tengah kemunduran kerohanian orang Yahudi di bawah pemerintahan Herodes yang diktator dan korup. Pasangan suami istri itu tentu sudah berdoa sekian lama, tetapi Tuhan belum juga menjawab. Meski demikian, Zakharia tetap percaya dan setia melayani Tuhan. Pada waktu ia mendapat giliran dari rombongan keimamannya untuk membakar ukupan di Bait Allah (ayat 9), malaikat Gabriel datang membawa pesan bahwa Tuhan telah mendengar doa mereka. Mereka akan mempunyai seorang anak laki-laki (ayat 13). Anaknya akan menjadi nazir dan penuh dengan Roh Kudus (ayat 15). Ia akan menjadi perintis jalan Tuhan dalam membawa umat Israel kembali kepada Tuhan dan membuat keluarga dipulihkan (ayat 16-17).

Namun berita indah ini justru membuat Zakharia bimbang karena fakta bahwa ia dan isterinya sudah tua (ayat 18). Mana mungkin lagi mereka memperoleh anak? Maka Zakharia pun harus membayar harga untuk ketidakpercayaannya pada perkataan malaikat. Ia tidak percaya bahwa tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. Ia lupa akan apa yang Tuhan pernah lakukan terhadap Abraham dan Sara pada masa tua mereka. Akibatnya, ia menjadi bisu (ayat 20, 22)! Namun ketidakpercayaan Zakharia tidak membuat Allah menarik perkataan-Nya. Beberapa waktu kemudian Elisabet pun mengandung (ayat 24).

Meragukan jawaban Tuhan terhadap doa-doa mungkin kita alami juga tatkala menghadapi masalah yang tak teratasi dalam jangka waktu lama. Atau pada saat kita merasa Tuhan belum menjawab pergumulan yang kita rasa sangat mendesak, jangan menjadi lemah, jangan bimbang. Tetaplah berharap karena tidak ada masalah yang terlalu besar bagi Tuhan. Percayalah bahwa jawaban Tuhan tepat waktu, bahkan melampaui perkiraan kita. Di balik jawaban terhadap permohonan kita, Allah memiliki rencana yang ajaib, mengikut-sertakan kita dalam karya penyelamatan-Nya bagi dunia. Amin
Tuhan Yesus memberkati