Senin, 22 September 2025 (Allah merendahkan orang sombong)

Daniel 4:8-18
“Titah ini adalah menurut putusan para penjaga dan hal ini menurut perkataan orang-orang kudus, supaya orang-orang yang hidup tahu, bahwa Yang Mahatinggi berkuasa atas kerajaan manusia dan memberikannya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, bahkan orang yang paling kecil sekalipun dapat diangkat-Nya untuk kedudukan itu.” (ayat 17)

Salah satu dosa yang dibenci Allah adalah dosa kesombongan (Ams. 6:16-17). Karena itulah, dalam pengajaran gereja, dosa kesombongan dikategorikan sebagai satu dari tujuh dosa yang mematikan.

Dalam mimpinya, Raja Nebukadnezar melihat di tengah bumi ada sebatang pohon yang sangat tinggi. Pohon itu makin lama makin besar dan kuat, bahkan tingginya sampai ke langit; pohon itu dapat dilihat dari mana saja, bahkan sampai di ujung-ujung bumi. Pohon itu sangat indah dan subur, dan padanya ada makanan bagi segala jenis binatang (ayat 10-12).

Kemudian, seorang kudus turun dari langit dan berseru agar pohon itu ditebang, dahan-dahannya dipotong, daun-daunnya digugurkan, dan buah-buahnya dihamburkan, supaya binatang-binatang lari darinya (ayat 13-14). Namun, tunggulnya akan dibiarkan tinggal di dalam tanah, terikat dengan rantai dari besi dan tembaga, dan akan dibasahi dengan embun dari langit dan hidup bersama dengan binatang (ayat 15). Akhirnya, hati manusianya diubah dan diberikan kepadanya hati binatang (ayat 16).

Di bagian berikutnya dijelaskan bahwa pohon itu merupakan gambaran dari Raja Nebukadnezar yang kekuasaannya sampai ke ujung bumi. Namun, ketenarannya membuat dirinya menjadi sangat sombong, sehingga Tuhan akan menghukumnya sampai ia menyadari bahwa semua yang dimilikinya berasal dari Yang Mahatinggi.

Kita kadang merasa sombong karena kita berpikir bahwa kita memiliki alasan kuat untuk bermegah diri. Karena kita berhasil melakukan hal-hal yang hebat dan mengagumkan banyak orang, kita merasa bahwa kehebatan kita akan tetap selamanya. Namun, rupanya sehebat apa pun kita, tidak ada alasan bagi kita untuk menyombongkan diri, karena semua itu adalah anugerah Allah semata (1Kor. 15:10). Supaya kita tidak jatuh ke dalam dosa kesombongan, ingatlah bahwa tidak ada apa pun yang baik yang dapat kita lakukan dengan kekuatan kita sendiri.
Mintalah kerendahan hati kepada Tuhan supaya kita mampu mengelola segala yang Dia berikan kepada kita.
Amin, Tuhan Yesus memberkati