Senin, 07 Juli 2025 (Allah memperjuangkan perkara umat-Nya)

Yesaya 51:9-23
“Beginilah firman Tuhanmu, TUHAN, Allahmu yang memperjuangkan perkara umat-Nya: “Sesungguhnya, Aku mengambil dari tanganmu piala dengan isinya yang memusingkan, dan isi cangkir kehangatan murka-Ku tidak akan kauminum lagi,” (ayat 22)

Penderitaan? Tidak seorang pun dapat menghindarinya, termasuk penderitaan karena dosa dan murka Allah. Siapa dapat membebaskan manusia dari penderitaan? Bangsa Yehuda di pembuangan menderita dan mereka pun memohon pertolongan Allah.

Penderitaan bangsa Yehuda di pembuangan amatlah berat. Terdorong agar keluar dari penderitaan, kaum buangan ingin agar Allah segera bertindak memberikan pertolongan. Agar sejarah pertolongan Tuhan terulang kembali, seperti pada zaman purbakala ketika Tuhan meremukkan Rahab, menikam naga sampai mati (ayat 9), mengeringkan laut, membuat laut menjadi jalan supaya orang-orang yang diselamatkan dapat menyeberang (ayat 10), maka Allah harus bertindak. Tuhan diyakini dapat membebaskan orang-orang tawanan untuk pulang ke Sion dengan sorak-sorai (ayat 11).

Bagaimana Allah merespons kaum buangan yang menderita? Pertama: mereka ditegur agar tidak takut terhadap manusia yang fana, tidak melupakan Diri-Nya yang berkarya dalam ciptaan-Nya, dan tidak gentar terhadap penganiaya.

Kedua: Allah akan membebaskan para tawanan dan memberikan hidup, bukan kematian. Dia berkuasa mengubah mereka menjadi ciptaan baru, dan memanggilnya sebagai umat.

Ketiga: menasihati kaum buangan untuk bertobat, tidak berkompromi dengan dosa, mendengarkan serta melakukan firman-Nya, dan setia kepada Allah yang memperjuangkan perkara mereka;

Keempat: Allah memberikan pengampunan dan menghukum musuh-musuh umat-Nya. Hidup umat-Nya ditebus, diperbarui, dan dipulihkan.

Jadi, Allah tidak pernah meninggalkan umat-Nya, meskipun mereka berada di dalam penderitaan. Allah memperjuangkan perkara umat-Nya dengan memberikan kelepasan dan keselamatan. Maukah kita tetap percaya kepada-Nya meskipun penderitaan kita sangat berat? Kita semestinya takut kepada Allah yang berkuasa atas penderitaan dan berkuasa meluputkan kita dari penderitaan. Tetaplah yakin, Allah sanggup memperjuangkan perkara hidup kita.
Amin, Tuhan Yesus memberkati