Jumat, 10 September 2021 Imam Besar Perjanjian Baru

Ibrani pasal 8
“Inti segala yang kita bicarakan itu ialah: kita mempunyai Imam Besar yang demikian, yang duduk di sebelah kanan takhta Yang Mahabesar di sorga,” (ayat 1)

Setelah menjelaskan keunggulan imamat Kristus dari imamat Lewi, penulis Ibrani melanjutkan dengan menunjukkan keunggulan perjanjian yang baru dari Perjanjian Sinai. Imam Besar Kristus dihadirkan Allah karena Perjanjian Sinai tidak dapat menyelesaikan tuntas masalah dosa umat Tuhan di PL (ayat 7). Mengapa demikian?
Pertama, keberdosaan umat menyebabkan mereka tidak mampu setia kepada Allah (ayat 9).
Kedua, Perjanjian Sinai dengan perangkat ritualnya yang dicatat dalam Hukum Taurat, merupakan bayang-bayang dari pelayanan pendamaian sejati yang hanya mungkin dilakukan oleh Allah sendiri (ayat 5).

Melalui Imam Besar Yesus, Allah menghadirkan pelayanan yang jauh lebih mulia daripada pelayanan di kemah suci yang didirikan manusia. Pelayanan Kristus bersifat langsung dari takhta Allah (ayat 1-2). Hasil dari pelayanan Kristus sebagai Imam Besar adalah perjanjian yang baru yang menggantikan Perjanjian Sinai (ayat 8-10a). Walaupun isi kedua perjanjian sama, yaitu hubungan Allah dengan umat-Nya (ayat 10b; band. Kel 19:5-6), namun kualitas relasi yang dihasilkannya sangat berbeda. Perjanjian Sinai menorehkan Hukum Taurat di loh-loh batu, sedangkan pada perjanjian yang baru, hati umat Allah menjadi tempat firman-Nya diukirkan (ayat 10b). Itu sebabnya, umat perjanjian baru dimampukan untuk menaati firman dan menjalani hidup kudus berkemenangan (ayat 11-12).

Kita harus memanjatkan syukur kepada Allah di dalam Tuhan Yesus. Dia adalah Imam Besar yang telah mendamaikan kita dengan Allah melalui kurban diri-Nya di kayu salib. Oleh karena itu, hidup kita kini adalah hidup yang telah diperbarui-Nya. Hidup kita berdiri atas dasar anugerah Allah. Ia ingin kita mewartakan Kabar Baik ini kepada setiap orang yang masih dibelenggu dosa maupun oleh ritual masa lalu yang tidak lagi dibutuhkan. Amin
Tuhan Yesus memberkati