Sabtu, 13 Mei 2023 (Semua Bersukacita)

Lukas 2:25-38
“Dan pada ketika itu juga datanglah ia ke situ dan mengucap syukur kepada Allah dan berbicara tentang Anak itu kepada semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem.” (ayat 38)

Menunggu adalah pekerjaan yang membosankan dan dihindari banyak orang. Bahkan untuk menunggu jawaban doa pun, banyak orang yang tidak sabar. Padahal dalam menunggu, kita dilatih setia dan memiliki pengharapan.

Sudah begitu lama Simeon menantikan kedatangan Mesias yang akan membawa kelepasan bagi bangsanya. Ia percaya pada penyataan Roh Kudus bahwa ia akan melihat Mesias sebelum kematiannya (ayat 25-26). Terbukti bahwa penantian dan imannya tidak sia-sia. Di bawah pimpinan Roh Kudus, ia bertemu bayi Yesus (ayat 27-28). Dengan demikian, harapan akan datangnya kelepasan dari Allah dapat terwujud. Maka puji-pujian pun mengalir dari bibirnya karena penantiannya berakhir. Ia telah melihat terang yang akan mengusir kegelapan dosa dan menyinari bangsa-bangsa, bukan hanya bangsa Israel (ayat 29-32). Namun demikian, tidak semua orang akan percaya pada Yesus. Akan ada orang yang menerima Dia dengan sukacita, walaupun ada juga yang akan menolak.

Selain Simeon, ada Hana yang bersukacita atas kehadiran Yesus. Dia adalah seorang nabiah yang telah lanjut usia. Ia setia bekerja bagi Allah. Ia berdoa serta berpuasa dengan tekun. Ia juga bersyukur melihat kedatangan Yesus yang akan menggenapi janji Allah (ayat 36-38). Simeon dan Hana adalah orang-orang yang setia. Mereka tidak kehilangan pengharapan bertemu Mesias, meskipun penantian mereka sudah begitu lama. Mereka tetap setia dalam iman sehingga dengan pimpinan Roh Kudus, mereka memberikan kesaksian tentang Kristus.

Akankah iman dan kesetiaan kita bisa seperti Simeon dan Hana? Marilah kita introspeksi diri dan menjadikan kesetiaan Simeon dan Hana sebagai teladan untuk menapaki hidup di tahun ini dan di sepanjang kehidupan kita. Amin
Tuhan Yesus memberkati