Sabtu, 04 November 2023 (Melayani sesuai rencana Allah)

Kisah Para Rasul 16:1-12
“Setelah Paulus melihat penglihatan itu, segeralah kami mencari kesempatan untuk berangkat ke Makedonia, karena dari penglihatan itu kami menarik kesimpulan, bahwa Allah telah memanggil kami untuk memberitakan Injil kepada orang-orang di sana.” (ayat 10)

Pelayanan merupakan panggilan Allah. Oleh karena itu, di mana, kepada siapa, dan bagaimana melayani harus sepenuhnya bergantung pada pimpinan dan kehendak Allah.

Panggilan Paulus jelas memberitakan Injil kepada bangsa-bangsa nonYahudi (13:47). Maka, setelah menetap sekian lama di gereja induk, Antiokhia, dan kemudian berkeliling ke jemaat-jemaat yang dia dirikan dan layani (15:35-41 ; 16:4-5), Paulus kembali mengarahkan diri untuk ke wilayah-wilayah baru agar Injil pun dapat diberitakan di sana (ayat 6-7). Paulus membawa serta seorang murid bernama Timotius yang dikenal dengan baik oleh saudara-saudara seiman di kota Listra (ayat 1-3).

Ternyata Roh Kudus melarang dan tidak mengizinkan mereka memberitakan Injil di Asia dan juga daerah Bitinia (ayat 6-7). Rupanya, Tuhan sudah menyediakan pelayanan bagi Paulus untuk memberitakan Injil ke Makedonia, maka ia dan rekan-rekannya pun berangkat ke Makedonia dan tiba di Filipi, kota pertama di bagian Makedonia (ayat 9-12).

Mari kita menarik beberapa pelajaran yang bermanfaat untuk diterapkan dalam pelayanan kita.
Pertama, dalam melayani pekerjaan Tuhan kita perlu bekerja sama dengan orang lain yang mempunyai beban dan iman yang sama. Seperti Paulus yang mengajak Timotius dan juga Silas dalam melaksanakan pelayanan pemberitaan Injil Tuhan ke berbagai tempat yang Tuhan siapkan untuk dilayani.
Kedua, kita juga harus peka dalam melakukan setiap pelayanan yang sudah kita pikirkan dan rencanakan dengan baik. Sekiranya rencana kita tidak sesuai dengan kehendak dan rencana Tuhan maka kita harus rela untuk menunda atau merubah rencana kita untuk disesuaikan dengan rencana Tuhan yang pasti lebih baik dan sempurna.

Selanjutnya, dalam setiap pelayanan yang Tuhan percayakan untuk kita, kita harus senantiasa bersandar dan berharap serta mengandalkan Tuhan sebagai yang Empunya pelayanan tersebut. Sehingga meskipun ada berbagai halangan atau rintangan bahkan ancaman maut, kita tidak gentar dan