Pengkhotbah: Ps.Herry Wuntu, S.Th Hari: Minggu, 03 November 2019 Ayat: Yosua 24:14-15
Ibadah adalah hal yang sangat penting dalam setiap kehidupan orang yang percaya kepada Tuhan. Dalam Ibadah kita mengalami perjumpaan dengan Tuhan, dalam ibadah kita menikmati kebaikan Tuhan dan ada banyak hal yang indah dan luar biasa kita alami lewat ibadah. Tapi yang terpenting dalam Ibadah bukan hanya apa yang kita alami, tapi inti dari ibadah adalah untuk Tuhan. Artinya Tuhan harus dipermuliakan dan disenangkan lewat ibadah yang kita lakukan.
Ibadah dalam bahasa Ibrani yaitu avodah atau abodah, sedangkan dalam bahasa Yunani adalah latreia. Dari kedua kata ini memiliki pengertian yang sama mengenai ibadah. Ibadah memiliki arti melayani, berbakti dan mengabdi. Kata ibadah pada zaman dahulu diambil dari gambaran seorang budak yang mengabdi kepada tuannya. Inilah gambaran ibadah kita. Bisa disimpulkan bahwa ibadah yang kita laksanakan adalah pengabdian kita kepada Tuan diatas segala Tuan yaitu Tuhan Yesus Kristus. Oleh sebab itu ketika kita beribadah maka harus dilakukan dengan penuh kesungguhan dan keseriusan.
Ibadah sangat penting untuk dilakukan, ini menunjukkan arah kepada siapa kita mengabdi. Ini juga yang disampaikan oleh Yosua dalam pidato terakhirnya kepada bangsa Israel (Yosua 24:14-15), Yosua mengingatkan akan pentingnya ibadah dan dia memberikan pilihan kepada bangsa Israel untuk beribadah kepada siapa. Yosua sebagai pemimpin bagi bangsa Israel menegaskan bahwa dia dan keluarganya akan tetap beribadah kepada Tuhan. Keluarga yang beribadah kepada Tuhan adalah suatu hal yang sangat indah dan itu dirindukan oleh Tuhan. Oleh sebab itu untuk kita membawa keluarga kita menjadi keluarga yang beribadah maka ada beberapa hal yang kita perhatikan mengenai ibadah itu.
- Ibadah berdasarkan kesadaran takut akan Tuhan. Takut akan Tuhan artinya respek/menghormati Tuhan. Sikap yang menghormati Tuhan akan terlihat dalam ibadah. Karena menghormati Tuhan artinya menyadari bahwa kita punya Tuhan yang sangat besar, yang penuh dengan kasih dan sangat baik. Karena kita menyadari kita memiliki Allah yang sangat besar maka kita akan beribadah kepada Dia dengan penuh penghormatan.
- Ibadah dengan hati yang tulus dan ikhas. Sikap yang tulus dalam beribadah adalah sikap yang murni datang kepada Tuhan dengan motivasi hati yang benar untuk bertemu dengan Tuhan. Beribadah dengan kemurnian hati untuk datang kepada Tuhan dan bukan kepada manusia. Beribadah dengan ikhlas, yaitu beribadah dengan kerelaan hati dan bukan karena paksaan.
- Ibadah yang dilakukan dengan setia. Kesetiaan adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan kita. Tuhan sangat menginginkan kesetiaan itu terjadi dalam kehidupan kita semua, termasuk didalamnya adalah kesetiaan dalam beribadah.
- Ibadah yang dilaksanakan dengan peranan seorang suami/ayah sebagai kepala keluarga.Yosua adalah contoh bagaimana dia mengambil peranan sebagai seorang pria dan juga sebagai suami dan ayah dimana dia memberikan perintah dan penegasan bagaimana dia membawa keluarganya untuk selalu beribadah kepada Tuhan. Sebagai seorang suami dan ayah yang ditetapkan Tuhan sebagai seorang pemimpin maka kita harus memimpin keluarga kita menjadi keluarga yang beribadah kepada Tuhan..
Keempat hal ini harus menjadi perenungan kita mengenai ibadah. Jikalau masih ada ada yang belum kira lakukan , mari kita koreksi diri dan berubah untuk melakukan apa yang menjadi Kehendak Tuhan. Mari kita mau beribadah kepada Tuhan. Bawalah keluarga kita dalam doa supaya mereka semua boleh bersama-sama dengan kita sebagai keluarga yang beribadah kepada Tuhan.