Kamis, 09 November 2023 (Sukacita dalam pelayanan)

Kisah Para Rasul 17:10-15
“Orang-orang Yahudi di kota itu lebih baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian.” (ayat 11)

Hal apa yang menjadi kesukaan tersendiri ketika kita memberitakan Injil, walaupunsusah dan penuh tantangan, bahkan penderitaan? Kesukaannya adalah karena melihat jiwa-jiwa dimenangkan bagi Kristus! Segala lelah dan duka berganti dengan sukacita. Apalagi kalau melihat jiwa-jiwa yang baru percaya itu begitu tulus dalam merenungkan firman sehingga bertumbuh semakin serupa Kristus!

Itulah yang dialami Paulus dan Silas di Berea saat mereka memberitakan Injil kepada orang Yahudi di situ. Berbeda dengan di Tesalonika, orang-orang Yahudi di kota Berea lebih terbuka kepada Injil. Mereka dengan sungguh-sungguh memeriksa kebenaran pengajaran Paulus dalam terang Perjanjian Lama (ayat 10-11). Sehingga akhirnya mereka, bahkan juga banyak perempuan Yunani terkemuka dimenangkan kepada Kristus (ayat 12).

Sayang, hal itu tidak berlangsung lama karena provokasi dari orang Yahudi yang datang dari Tesalonika. Demi keselamatan Paulus, orang percaya di Berea menyuruh Paulus berangkat ke Atena, sedangkan Silas dan Timotius tetap tinggal di Berea untuk melayani jemaat baru tersebut (ayat 13-15).

Dari bacaan kita hari ini, kita belajar bahwa pelayanan pemberitaan Injil tidak pernah sia-sia. Walaupun selalu ada hal-hal yang membuat pelayanan itu menjadi berat dan berisiko, namun Tuhan menyertai bahkan tangan-Nya yang berdaulat turut bekerja di dalamnya, dan pasti ada jiwa-jiwa yang dimenangkan kepada-Nya. Itulah kesukacitaan yang akan dirasakan oleh semua anak Tuhan yang tetap setia menyaksikan karya anugerah-Nya kepada sesama manusia yang membutuhkan. Semua halangan dan kesulitan tidak dapat memadamkan gairah kita dalam memberitakan kabar baik tersebut. Kita melihat bahwa ada orang-orang yang hatinya sudah disiapkan Tuhan untuk menyambut dan menerima firman lalu menjadi percaya. Hal ini sekalgus mengingatkan kita bahwa yang membuat pelayanan kita berhasil adalah Tuhan dan bukan kita, karena setiap kita hanyalah alat yang dipakai untuk mengabarkan Injil-Nya. Amin
Tuhan Yesus memberkati