Roma 13:8-14
“Janganlah kamu berhutang apa-apa kepada siapa pun juga, tetapi hendaklah kamu saling mengasihi. Sebab barangsiapa mengasihi sesamanya manusia, ia sudah memenuhi hukum Taurat.” (ayat 8)
Hutang adalah kewajiban yang harus selalu dilunasi. Namun ada hutang yang akan terus ada, yaitu hutang mengasihi. Terjemahan harfiah dari ayat 8a adalah, “Janganlah kamu berhutang apa pun kepada siapa pun kecuali (berhutang) untuk mengasihi satu sama lain.” Kuasa Injil memang mencondongkan orientasi hidup kita untuk mengasihi sesama, dan kasih adalah kegenapan dari hukum Taurat (ayat 8-10).
Dalam pasal 6:14-15, Paulus berkata bahwa orang percaya tidak lagi hidup di bawah hukum Taurat. Ini tidak berarti bahwa kita bebas dari segala hukum sehingga bisa melakukan apa pun semaunya. Injil tidak membuat kita mengabaikan hukum melainkan menggenapi seluruh tuntutan hukum, yang mustahil terjadi tanpa kuasa Injil. Ketaatan kepada tuntutan inti dari Injil, yaitu mengasihi sesama, merupakan penggenapan dari hukum Taurat.
Mengapa kasih merupakan kegenapan dari hukum Taurat? Karena kasih tidak akan melakukan hal yang jahat terhadap sesama (ayat 10). Dan dalam relasi umat dengan sesamanya, hukum Taurat merupakan perintah untuk berbuat baik. Maka syukur kepada Allah di dalam Kristus, yang telah memampukan kita untuk mengasihi sesama.
Selanjutnya sekali lagi Paulus mengingatkan orang percaya untuk memiliki totalitas dalam cara hidup yang baru berhubung dengan realitas barunya di dalam Kristus (ayat 11-14). Kita sudah hidup dalam hidup yang baru di mana Kristus memerintah. Sudah saatnya kita “bangun dari tidur”, meninggalkan hidup lama. Realitas hidup baru menjadi alasan untuk menanggalkan semua cara hidup dalam hidup lama (ayat 12-13). Menanggalkan atribut hidup lama dikontraskan dengan mengenakan Kristus (ayat 14a), yaitu mengadopsi karakter dan nilai-nilai-Nya. Hanya dengan mengenakan Kristus, kita dapat menolak keinginan daging dari kehidupan yang lama (ayat 14b).
Di dalam Kristus kita telah hidup dalam realitas baru. Hidup kita pun harus berpadanan dengan nilai-nilai hidup baru ini, yaitu selalu mengasihi sesama dan menolak perbuatan-perbuatan yang memalukan.
Amin, Tuhan Yesus memberkati