Senin, 19 Juli 2021 Hati Seorang Hamba

1 Tesalonika 2:1-12
“Demikianlah kami, dalam kasih sayang yang besar akan kamu, bukan saja rela membagi Injil Allah dengan kamu, tetapi juga hidup kami sendiri dengan kamu, karena kamu telah kami kasihi.” (ayat 8)

Dalam memberitakan Injil, rasul Paulus sudah sering mengalami penganiayaan. Hal yang sama terjadi ketika ia pergi memberitakan Injil di kota Tesalonika. Meskipun ada hambatan dan tantangan yang berat, dengan anugerah Tuhan. Paulus tetap berani datang memberitakan Injil ke Tesalonika. Kedatangannya tidak sia-sia (ayat 1-2) karena Injil yang diberitakannya bersemi di hati jemaat Tesalonika.

Mengapa mereka menyambut Injil yang Paulus beritakan?

  • Karena Paulus memberitakan Injil dengan maksud yang murni, tanpa tipu daya, dan motivasi yang tersembunyi (ayat 3).
  • Paulus menyadari bahwa Allah telah memanggil dan memercayakan tugas pelayanan kepadanya (ayat 4).
  • Ia memberitakan Injil bukan untuk mendapatkan pujian dan mencari keuntungan, melainkan untuk menyenangkan hati Tuhan (ayat 6). Baik jemaat di Tesalonika maupun Tuhan tahu dan menjadi saksinya, bahwa Paulus memberitakan dengan motivasi yang benar (ayat 5,10).
  • Ia memberitakan Injil, melayani dan mengajar dengan penuh kasih dan keramahan serta rela berbagi hidup dengan jemaat di Tesalonika (ayat 7), seperti kasih seorang ibu dalam mengasuh dan mendidik anak-anaknya.

Dalam hal ini, Paulus telah memberikan teladan dengan berusaha dan berjerih lelah bekerja (membuat kemah) memenuhi kebutuhan hidup sendiri dan para rekan kerjanya, supaya dalam memberitakan Injil mereka tidak menjadi beban bagi jemaat (ayat 8-9). Selain itu, Paulus juga bagaikan seorang bapa yang tegas dan penuh disiplin terhadap anak-anaknya (ayat 11). Ia menasihati dan menguatkan mereka secara pribadi di dalam ajaran dan nasihat Tuhan. Ia mendorong mereka hidup sesuai kehendak Allah, yang telah memanggil mereka untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah dan kemuliaan-Nya (ayat 12).

Kita perlu menyadari bahwa kita dapat melayani karena Tuhan telah memanggil dan mempercayakan tugas pelayanan kepada kita. Oleh karena itu, kita harus melayani dengan motivasi yang benar dan bukan mencari pujian serta keuntungan sendiri. Tujuannya adalah agar selalu menjadi berkat bagi sesama kita dan untuk kemuliaan nama Tuhan. Amin
Tuhan Yesus memberkati