Selasa, 07 November 2023 (Penderitaan dan Kedaulatan Allah)

Kisah Para Rasul 16:19-40
“Ketika tuan-tuan perempuan itu melihat, bahwa harapan mereka akan mendapat penghasilan lenyap, mereka menangkap Paulus dan Silas, lalu menyeret mereka ke pasar untuk menghadap penguasa.” (ayat 19)

Dalam menjalankan pekerjaan Tuhan, seringkali kita diperhadapkan pada situasi yang tak mudah. Cepat atau lambat akan ada perlawanan dari si Iblis maupun orang-orang yang dipakainya.

Paulus menghadapi perlawanan dari para majikan yang marah karena Paulus mengusir roh tenung dari seorang hamba perempuan. Sebenarnya apa yang dilakukan Paulus itu baik bagi si hamba perempuan, karena ia dibebaskan dari keadaan yang menyedihkan akibat ikatan roh tenung. Namun para majikan itu tidak melihat dari sisi kemanusiaan, melainkan sisi penghasilan yang hilang. Akibatnya Paulus dan Silas dijebloskan ke dalam penjara (ayat 19-23). Betapa jahat bila manusia menghambakan diri pada uang.

Penderitaan dan penganiayaan tidak membuat Paulus dan Silas sedih dan putus asa. Di dalam penjara, justru mereka menyanyi dan berdoa kepada Tuhan (ayat 25). Bernyanyi menolong mereka fokus pada realitas Allah yang kekal dan mulia, meskipun untuk sementara mereka diselimuti awan gelap penderitaan. Kebenaran dalam syair lagu yang berasal dari firman Allah menolong mereka mengalahkan perasaan getir dan terluka akibat penganiayaan. Kebenaran kekal menguasai fenomena penderitaan yang sementara, sehingga mereka dapat menaikkan pujian pada Allah dari hati yang tulus.

Melalui doa dan nyanyian, Paulus dan Silas menyatakan kesaksian iman mereka bahwa Tuhan Yang Maha Kuasa itu berdaulat atas segala sesuatu. Hal ini kemudian dikonfirmasi oleh peristiwa gempa bumi yang membuka semua belenggu para tahanan dan pintu penjara (ayat 26). Mereka tidak melarikan diri (ayat 28), tetapi bersaksi kepada kepala penjara sehingga ia dan seisi rumahnya menjadi percaya (ayat 30-34).

Tak ada kuasa apapun di dunia ini yang dapat memisahkan kita dari kasih Tuhan. Bila Tuhan di pihak kita, tak perlu takut pada penderitaan apa pun. Mari kita arahkan pandangan kita pada realitas kekal kerajaan Allah dan terus bergiat dalam pekerjaan-Nya. Amin
Tuhan Yesus memberkati