Taurat dan Injil

Roma 3:9-20
“Sebab tidak seorang pun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah oleh karena melakukan hukum Taurat, karena justru oleh hukum Taurat orang mengenal dosa.” (ayat 20)

Tidak ada seorang pun yang dapat menyatakan diri benar di hadapan Allah. Bukan berarti bahwa manusia tidak pernah melakukan yang benar. Namun kebenaran yang dilakukan manusia berdosa tidak dapat meraih perkenan Allah. Rasul Paulus menegaskan berulang-ulang bahwa semua orang telah berdosa (ayat 10-12). Perhatikan pengulangan kata “tidak ada” dan “semua” yang menegaskan bahwa semua orang telah tercemar dosa. Bukan saja secara umum, tetapi secara individu juga. Paulus juga menggambarkan bahwa dari ujung rambut sampai ujung kaki manusia penuh dosa (ayat 13-15). Mulai dari kerongkongan, lidah, bibir, mulut, sampai kaki. Hati yang dicemari dosa ternyata mempengaruhi seluruh anggota tubuh manusia hingga tercemar juga. Ini memperlihatkan bahwa manusia, sebagai individu, juga berdosa dan tidak dapat menyatakan diri layak berhadapan dengan Allah. Tak hanya sampai di situ. Gambaran keberdosaan manusia itu dilanjutkan Paulus dalam ayat 16-18 dengan klimaks ketiadaan rasa takut akan Allah (ayat 18).

Taurat yang dibanggakan oleh orang Yahudi pun ternyata tidak membuat mereka hidup benar. Taurat sebagai standar kebenaran justru memperlihatkan bahwa tak satu orang pun yang dapat memenuhi Hukum Taurat secara sempurna sehingga dapat disebut benar di hadapan Allah.

Bila begitu sulit menjalankan hidup yang berkenan di mata Allah, bagaimana manusia dapat lepas dari kebinasaan kekal? Hanya dengan Injil! Ya, hanya Injillah yang diperlukan orang berdosa yang hidup di bawah murka Allah agar dapat mencapai jalan menuju Allah. Bila Taurat memperlihatkan kegagalan manusia mencapai standar kebenaran Allah, maka Injil memberi jalan pada kasih karunia Allah melalui Yesus Kristus. Hanya dengan iman kepada Kristus, manusia beroleh kasih karunia Allah yang memungkinkan dia dibenarkan dan beroleh hidup kekal. Maka tiada jalan lain selain percaya. Bagikan juga berita sukacita ini agar orang lain beroleh kasih karunia yang ajaib itu.
Amin, Tuhan Yesus memberkati