Roma 3:21-31
“Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena ia melakukan hukum Taurat.” (ayat 28)
Dalam pengadilan, jika seseorang terbukti bersalah melanggar hukum, bagaimana ia dapat membela diri? Begitulah situasi yang dihadapi manusia berdosa, tidak dapat membenarkan diri. Taurat pun tidak dapat diharapkan untuk membenarkan manusia karena Taurat justru menyatakan bahwa tidak seorang pun yang dapat melakukan Taurat sepenuhnya. Lalu apa lagi yang dapat dilakukan manusia? Tidak ada, selain berharap pada kasih karunia Allah.
Keselamatan dari Allah sama sekali tidak tergantung pada kemampuan manusia melakukan Taurat. Keselamatan terjadi melalui karya Yesus Kristus. Dan keselamatan bukanlah konsep Paulus, melainkan telah dinubuatkan jauh sebelum-nya dalam PL (ayat 21-22). Penyataan Allah melalui Kitab Taurat dan kitab para nabi telah membuka harapan baru bagi manusia yang sebelumnya tidak lagi memiliki pengharapan karena dosa. Yesus Kristus adalah pengharapan bagi manusia berdosa untuk bisa berkenan kepada Allah. Jika perbuatan baik tidak sanggup menggantikan keberdosaan manusia yang sangat fatal itu, maka Kristus sanggup. Kristus adalah jalan pendamaian manusia dengan Allah. Karena itu iman kepada Kristus membawa perkenan Allah bagi manusia (ayat 23-28), baik Yahudi maupun nonYahudi (ayat 29-30). Iman yang dimaksud berarti mempercayai kesaksian Allah mengenai pribadi dan karya Kristus di salib. Namun perlu diperhatikan bahwa Paulus sama sekali tidak memaksudkan bahwa iman mempunyai kontribusi bagi keselamatan kita. Iman hanya mengambil apa yang Allah berikan.
Banyak manusia yang sulit percaya bahwa keselamatan dapat diperoleh melalui cara yang begitu mudah, yaitu hanya dengan beriman. Bagi mereka, keselamatan akan menjadi bernilai bila didapat dengan jerih payah. Namun bukan demikian maksud Allah. Manusia hanya perlu percaya karya Kristus maka ia akan diselamatkan. Nyatakanlah hal ini kepada mereka yang masih belum diselamatkan.
Amin, Tuhan Yesus memberkati