Roma 3:1-8
“Jadi bagaimana, jika di antara mereka ada yang tidak setia, dapatkah ketidaksetiaan itu membatalkan kesetiaan Allah?” (ayat 3)
Isi surat Paulus dalam Rm. 1:18-3:31 menegaskan bahwa semua orang, Yahudi dan non Yahudi, telah berdosa. Jika sama-sama dianggap berdosa, apakah keuntungan sebagai bangsa pilihan Allah dan bersunat? Paulus berkata bahwa setidaknya, kepada merekalah dipercayakan firman Allah (ayat 2). Lalu bila bangsa yang dipercayakan hukum Allah itu gagal memenuhi tuntutan Allah, apakah hal itu membatalkan kasih dan kesetiaan Allah? Tidak (ayat 3-4). Bahkan kegagalan manusia seringkali semakin menegaskan kesetiaan Allah. Kasih seseorang dapat dilihat ketika dia mengampuni orang yang bersalah kepada dia. Besarnya kesalahan orang yang dia ampuni memperlihatkan kebesaran kasihnya dalam mengampuni. Begitulah Allah, semakin besar dosa manusia, semakin besar pula kasih dan pengampunan-Nya. Namun orang bisa saja salah paham dan menganggap kebesaran kasih Allah sebagai kebebasan untuk berbuat salah (ayat 8a). Oleh karena itu Paulus menegaskan, kesetiaan Allah bukan berarti kebebasan dari kesalahan dan hukuman (ayat 8b). Dan meski Allah tetap me-nyatakan hukuman-Nya, itu adalah wujud kesetiaan-Nya. Dia setia, baik saat menunjukkan pengampunan maupun saat menunjukkan penghukuman. Sebab itu manusia tidak bisa mengatakan bahwa Allah tidak adil ketika Dia menyatakan murka-Nya dengan menghukum orang yang bersalah. Semua orang memang layak mendapat hukuman (ayat 5-6).
Memang ada orang yang mengira bahwa jika Allah adalah kasih, tentu Ia tidak akan menghukum. Mereka percaya bahwa meski mereka berbuat dosa, Allah akan tetap mengasihi dan tidak akan menghukum mereka. Ini adalah pendapat yang salah. Allah memang setia, bahkan keberdosaan kita pun tak akan mampu membatalkan kasih Allah kepada kita. Namun apakah hal itu membuat kita dapat berlaku seenaknya dan menyepelekan kasih Allah dengan terus hidup cemar? Allah memang Maha Pengampun, tetapi Dia tidak membebaskan setiap orang yang berdosa dari hukuman. Jangan salah, hukuman adalah bentuk kasih-Nya juga.
Amin, Tuhan Yesus memberkati