Senin, 15 Januari 2024 (Keterkaitan Israel dan bangsa lain)

Roma 11:11-24
“Sebab jika penolakan mereka berarti perdamaian bagi dunia, dapatkah penerimaan mereka mempunyai arti lain dari pada hidup dari antara orang mati?” (ayat 15)

Orang Israel selalu membanggakan diri mereka sebagai keturunan Abraham dan umat pilihan Allah, tetapi firman Tuhan menegaskan bahwa hanya akan ada sisa Israel yang percaya dan selamat sedangkan sebagian besar dari mereka akan binasa. Jika demikian, adakah tersandung dan jatuhnya Israel adalah hal yang sia-sia? Paulus berkata: sekali-kali tidak! Mengapa? Pertama, karena pelanggaran Israel justru mendatangkan keselamatan dan pendamaian bagi bangsa-bangsa lain. Allah mengalihkan karya keselamatan dari Israel agar mereka menjadi cemburu (ayat 11 ; Rm 10:19 ; Ul 32:21). Melalui kecemburuan itu, diharapkan Israel akan menyesal dan mau berbalik pada Kristus. Kedua, jika di dalam penolakan mereka saja Allah masih bisa melakukan hal yang baik bagi bangsa lain, maka betapa besarnya berkat yang akan Allah limpahkan jika akhirnya Israel bertobat? (ayat 15)

Oleh Paulus, Israel diumpamakan sebagai adonan dan akar yang sepatutnya mampu memberikan dampak positif bagi bangsa-bangsa lain melalui kesaksian mereka (ayat 16). Namun nyatanya mereka gagal memberi dampak tersebut. Itu sebabnya, Allah untuk sementara waktu membuang mereka dan memasukkan bangsa lain kepada pohon zaitun sejati untuk menikmati segala berkat rohani dari Tuhan. Sudah sepatutnyalah jika bangsa-bangsa lain di luar Yahudi, termasuk kita di Indonesia, tidak menjadi sombong karena kemurahan Allah ini. Sebab jika kepada Israel saja, yang diibaratkan sebagai cabang asli oleh Paulus, Allah dapat menjatuhkan hukuman atas ketidaktaatan mereka, maka terlebih lagi bangsa lain yang diibaratkan sebagai tunas liar oleh Paulus. Kunci utamanya adalah ketaatan dan penundukan diri terhadap kedaulatan dan kemurahan Allah.

Allah itu memang maha pemurah, tetapi Ia juga tegas dalam menjalankan kebenaran-Nya. Oleh karena itu, marilah kita menghargai anugerah keselamatan kita dengan senantiasa bersyukur pada Tuhan atas kemurahan-Nya, hidup benar di hadapan-Nya, serta menjadi saksi-Nya di tengah-tengah dunia ini. Amin
Tuhan Yesus memberkati