1 Korintus pasal 8
“Tentang daging persembahan berhala kita tahu: “kita semua mempunyai pengetahuan.” Pengetahuan yang demikian membuat orang menjadi sombong, tetapi kasih membangun.” (ayat 1)
Tanpa kita sadari, makanan dapat menjadi masalah yang merenggangkan hubungan kita dengan sesama. Dalam budaya tertentu, sikap tidak menghargai makanan yang disajikan dapat menimbulkan pertengkaran. Di tempat lain, makanan tertentu yang dimakan orang lain dapat menimbulkan prasangka negatif bahkan dikait-kaitkan dengan dosa. Sikap seperti itu terjadi karena seseorang merasa memiliki pengetahuan untuk memutuskan, apakah makanan itu boleh dikonsumsi atau tidak.
Paulus menghadapi persoalan yang sama. Ia harus menjawab pertanyaan tentang sikap orang percaya terhadap daging yang sudah dipersembahkan kepada berhala (ayat 1). Masalah ini terjadi karena latar belakang sebagian jemaat Korintus yang dahulunya adalah penyembah berhala. Mereka yang dahulu mempersembahkan korban kepada berhala, meyakini bahwa makan daging persembahan berhala berarti menyembah berhala. Namun, jemaat lain memiliki ‘pengetahuan’ bahwa berhala itu mati. Jadi, tidak ada masalah memakan makanan tersebut.
Paulus memberikan nasihat.
Pertama, pengetahuan manusia sangat terbatas. Pengetahuan itu harus digunakan untuk mengasihi sesama dan Allah. Kalau pengetahuan menjadikan seseorang sombong, hal itu akan menjadi batu sandungan bagi orang lain (ayat 1b-2, 13).
Kedua, Allah adalah Allah yang esa. Tidak ada allah lain yang hidup. Semua berhala adalah mati. Maka, makanan apapun, termasuk yang sudah dipersembahkan kepada berhala, dapat kita nikmati dengan bebas (ayat 4-8).
Ketiga, berhikmat menggunakan pengetahuan. Ketika kita sengaja menikmati makanan tersebut di depan orang-orang yang lemah imannya, mereka bisa terjatuh dalam dosa. Paulus menyarankan daripada menjadi batu sandungan lebih baik jangan memakannya (ayat 9-13).
Firman Tuhan menjadi sumber pengetahuan untuk menimbang benar dan salah. Gunakan pengetahuan itu untuk membangun iman sesama. Itu bukti kita mengasihi mereka. Kesombongan menjadikan kita batu sandungan bagi orang lain. Mintalah hikmat Tuhan agar dapat menggunakan pengetahuan kita dengan benar. Amin
Tuhan Yesus memberkati