Roma 1:8-15
“Karena Allah, yang kulayani dengan segenap hatiku dalam pemberitaan Injil Anak-Nya, adalah saksiku, bahwa dalam doaku aku selalu mengingat kamu:” (ayat 9)
Tidak semua anggota jemaat gereja terlibat secara aktif dalam dinamika dan pelayanan jemaat. Ada yang merasa tidak punya waktu, ada juga yang merasa tidak tahu bagaimana caranya karena aktivitas pelayanan yang ada tidak sesuai dengan minatnya.
Paulus tidak mengenal jemaat Roma secara pribadi. Ia belum pernah bertemu dengan mereka. Namun ia tidak dapat melepaskan perhatiannya dari mereka. Meski hanya mendengar berita tentang iman mereka, ia menyatakan keterlibatannya dengan bersyukur kepada Allah (ayat 8). Dan walau tidak kenal, Paulus tak enggan mendoakan mereka (ayat 9). Malah kerinduannya yang begitu besar untuk bertemu dengan mereka mendorong dia berdoa agar diberi kesempatan untuk mengunjungi mereka (ayat 10). Ia merindukan persekutuan yang terjalin baik dengan mereka (ayat 11-12). Ia ingin menguatkan iman mereka melalui karunia rohani yang dia miliki. Demikian juga sebaliknya, ia ingin dirinya dikuatkan oleh iman mereka. Dan melalui pertemuan itu, ia berharap menemukan buah di antara mereka.
Melalui Paulus, kita dapat belajar bahwa keterlibatan dan pelayanan kita di dalam jemaat Tuhan sesungguhnya tidak dibatasi oleh waktu dan minat. Kita bisa melayani jemaat dengan bersyukur dan mendoakan. Apa yang harus disyukuri dan didoakan? Kita bisa menemukan informasinya melalui warta jemaat, baik yang tertulis maupun yang disampaikan langsung saat kebaktian.
Kita juga bisa melayani melalui karunia yang Tuhan anugerahkan pada kita. Apapun yang Tuhan anugerahkan, pergunakanlah sebaik mungkin untuk melayani sehingga kita bisa menjadi berkat bagi banyak orang. Ingatlah bahwa pelayanan kita bisa membangun orang lain dan demikian juga sebaliknya. Amin
Tuhan Yesus memberkati