Yakobus 3:13-18
“Siapakah di antara kamu yang bijak dan berbudi? Baiklah ia dengan cara hidup yang baik menyatakan perbuatannya oleh hikmat yang lahir dari kelemahlembutan.” (ayat 13)
Masa kini, kecerdasan intelektual dianggap tidak cukup. Agar hidup sukses, orang perlu memiliki kecerdasan emosional dan spiritual. Mungkin yang dimaksud dengan kecerdasan emosional atau spiritual itu ada kesamaan dengan hikmat. Namun, menganggap diri sudah berhikmat pun tidak menjamin bahwa kita memiliki hikmat surgawi.
Perbedaan hikmat surgawi dan hikmat duniawi terletak pada sumber dan hasilnya (Mat 7:17-18). Perbedaan sumber mengakibatkan perbedaan motivasi. Motivasi hikmat surgawi adalah kelemahlembutan (ayat 13). Motivasi hikmat duniawi adalah iri hati, mementingkan diri, memegahkan diri dan dusta melawan kebenaran (ayat 14). Hikmat duniawi berasal dari nafsu manusia dan setan-setan (ayat 15). Dampaknya adalah kekacauan dan segala perbuatan jahat. Sedangkan hikmat surgawi ditandai dengan kemurnian hati, yang terdiri dari tujuh sifat dan perbuatan, yaitu pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik (ayat 17). Hikmat surgawi bersumber dari Tuhan Yesus sebagai Kebenaran (ayat 18 ; Yoh 14:6), dampaknya adalah damai bagi mereka yang mengadakan damai (ayat 18).
Dari penjelasan di atas, tidak sukar untuk menilai apakah perbuatan seseorang berasal dari hikmat Allah atau hikmat duniawi. Banyak pribadi atau keluarga berantakan disebabkan tindakan yang tidak berdasarkan hikmat surgawi, misalnya mementingkan diri sendiri. Kendati demikian tidak sedikit orang percaya yang meremehkan dosa seperti ‘mementingkan diri sendiri’ sebagai hal sepele. Padahal bila melihat dampak yang ditimbulkannya, yakni kekacauan dan segala perbuatan jahat, sudah seharusnya orang percaya menjauhi dosa ini. Oleh karena itu, bila orang ingin dipenuhi damai surgawi, perbuatannya pun harus berasal dari hikmat surgawi, yakni hikmat yang bersumber dari karya pembaruan Tuhan Yesus dan teladan hidup-Nya. Amin
Tuhan Yesus memberkati