Sabtu, 29 Maret 2025 (Benar Dalam Berkata)

Amsal 12:15-28
“Bibir yang mengatakan kebenaran tetap untuk selama-lamanya, tetapi lidah dusta hanya untuk sekejap mata.” (ayat 19)

Tuhan mengasihi orang yang jujur dan membenci orang yang berdusta. Orang berdusta atau orang tidak jujur melakukan ketidakadilan atau tipu daya (ayat 17b). Sebaliknya, orang yang jujur atau berkata benar menegakkan keadilan. Melakukan tipu daya atau tidak jujur sama dengan melakukan kejahatan, tetapi berkata benar membuat hidup sejahtera dan dipenuhi dengan sukacita. Itulah penegasan Amsal hari ini.

Penulis Amsal mengingatkan orang-orang beriman agar berhati-hati menggunakan mulutnya. Jika orang beriman ingin hidupnya diperkenan Tuhan, maka dia harus memilah apa yang dia ucapkan dengan mulutnya. Mulut orang beriman haruslah mengeluarkan kata-kata yang mengandung kebenaran, bukan dusta. Dalam ayat 17 kita perhatikan adanya konteks orang-orang yang harus bersaksi di hadapan pengadilan. Di depan pengadilan, seorang saksi memang dituntut mengatakan yang benar. Kalau dia berkata benar, maka dia mendatangkan keadilan. Namun, jika dia berkata dusta, dia tidak hanya melakukan tipu daya, melainkan juga kejahatan (ayat 20).

Orang yang berkata benar akan tetap hidup, sedangkan orang yang berkata dusta akan dilenyapkan karena bibir dusta adalah kekejian bagi Tuhan (ayat 22). Orang yang mengikuti jalan yang benar atau yang berkata benar akan bahagia, sedangkan orang yang mengikuti jalan yang jahat atau berkata dusta dan merencanakan yang jahat hidupnya menuju kepada maut (ayat 28). Jadi, bijaksanalah dalam berkata-kata. Kata-kata yang diucapkan dengan bijaksana akan menyembuhkan, tetapi yang diucapkan dengan sembarangan akan melukai.

Nasihat dalam Kitab Amsal menjadi penting di tengah perkembangan media sosial dewasa ini. Media sosial bisa menyajikan berita yang benar atau berita yang palsu/hoaks tanpa melalui saringan. Orang juga bisa menggunakan media sosial untuk mengatakan yang tidak benar tentang orang lain. Kita diingatkan untuk selalu berkata benar. Sebab, Tuhan mencintai orang-orang yang berkata benar. Jadi, hadirkan selalu sukacita melalui kata-kata yang benar dan kata-kata yang membangun.
Amin, Tuhan Yesus memberkati