Mazmur pasal 17
“Doa Daud. Dengarkanlah, TUHAN, perkara yang benar, perhatikanlah seruanku; berilah telinga akan doaku, dari bibir yang tidak menipu.” (ayat 1)
Percayakah Anda bahwa doa memiliki kekuatan yang luar biasa bagi orang percaya? Dalam doa, ada kekuatan yang mampu mengalahkan ketakutan dan kekhawatiran akan pergumulan hidup.
Pemazmur sadar bahwa Allahlah satu-satunya yang mengetahui kebenaran sejati. Allah mengetahui dirinya yang tidak bersalah (ayat 3-5). Ia percaya bahwa Allah pasti akan membelanya dari berbagai ancaman orang fasik serta menyelamatkannya dari keinginan mereka untuk menghancurkannya (ayat 6-12). Oleh karena itu, ia menaikkan permohonan dengan kesungguhan hati agar Allah meluputkannya dari bahaya yang sedang dihadapinya (ayat 13-14).
Kehidupan doa pemazmur patut dijadikan teladan. Dalam segala keadaan ia selalu menaikkan doa kepada Allah. Bahkan saat keadaan sekeliling mengancam nyawanya, ia tetap berdoa dan percaya bahwa Allah pasti menolongnya. Meski perasaan takut dan gentar menerpa hati dan jiwanya, ia tahu kepada siapa ia harus datang dan berseru. Pengalaman mengajarnya untuk terus bergantung hanya pada Allah. Satu hal yang perlu ia lakukan adalah hidup dalam ketaatan kepada firman Allah. Manusia boleh mengancamnya dan berusaha membunuhnya. Namun, ia tetap percaya bahwa Allah adalah Hakim yang adil. Allah akan menjadi Pembelanya. Allah sendirilah yang akan menyatakan kebenaran dan keadilan.
Selain itu, doa ini sekaligus menjadi bukti relasi yang begitu dekat antara Allah dengan pemazmur. Kedekatan inilah yang mampu mengubah fokus pandangannya, dari bahaya dan ancaman yang mengerikan menjadi wajah Allah yang penuh rasa aman dan damai.
Mari kita bangun kembali kehidupan doa kita. Doa yang lahir dari pengenalan akan Allah dan relasi yang dekat dengan Allah. Dengarkan dan lakukan firman-Nya dengan taat dan setia. Dalam keadaan senang ataupun susah, berserulah kepada Allah. Pandanglah wajahnya, maka kita akan menemukan sukacita dan damai sejahtera di tengah segala pergumulan hidup yang kita hadapi.
Amin, Tuhan Yesus memberkati