Sabtu, 18 November 2023 (Bukan di atas mujizat)

Kisah Para Rasul 20:1-16
“Tetapi Paulus turun ke bawah. Ia merebahkan diri ke atas orang muda itu, mendekapnya, dan berkata: “Jangan ribut, sebab ia masih hidup.” (ayat 10)

Seorang misionaris berbeda dari seorang turis. Turis akan mengunjungi tempat yang menarik, menikmati tempat itu, mengabadikannya dalam foto, lalu pergi untuk mengunjungi tempat berikutnya. Paulus adalah seorang misionaris, yang bepergian bukan untuk bertamasya.

Sebagai misionaris, apa yang Paulus lakukan? Pertama, Paulus menjelajah ke berbagai tempat (ayat 2). Ia melakukan pengamatan dengan saksama supaya dapat melayani jemaat yang dia kunjungi, serta menguatkan hati mereka.

Kedua, Paulus bekerja keras. Menyadari waktu yang terbatas, Paulus mengajarkan firman Tuhan hingga larut malam, bahkan sampai fajar menyingsing (ayat 7, 11). Ia membuat perencanaan serta manajemen waktu dengan ketat dan efektif (ayat 16).

Ketiga, meski Paulus dapat dikategorikan sebagai hamba Tuhan ‘senior’, ia bukan seorang yang berjuang sendirian. Dalam pelayanannya, Paulus memerlukan dan menghargai dukungan orang lain. Kita membaca daftar panjang rekan pelayanan Paulus: Sopater, Aristarkhus, Sekundus, Gayus, Timotius, Tikhikus, dan Trofimus (ayat 4).

Keempat, ayat 10 mencatat mujizat melalui pelayanan Paulus: ia membangkitkan orang mati. Paulus bukan hanya pandai mendiskusikan firman Tuhan. Kuasa Tuhan juga bekerja nyata di dalam hidup dan pelayanannya. Meski demikian, sebagai misionaris, Paulus tidak menempatkan mujizat sebagai prioritas di dalam pelayanannya. Maka setelah peristiwa kematian Eutikhus menginterupsi pengajarannya (ayat 10), Paulus segera kembali mengajarkan firman Tuhan sampai fajar menyingsing (ayat 11).

Mujizat memang bukan dasar iman yang teguh. Iman yang didasarkan pada mujizat akan mudah goyah. Maka tidak seharusnya kita mendasarkan iman hanya pada apa yang dapat kita lihat atau alami! Jangan pula kita mengajak orang lain untuk beriman pada Kristus hanya karena ia melihat atau mengalami mujizat. Bila mujizat menjadi awal perjumpaan dengan Kristus, teguhkanlah di atas firman Tuhan, kebenaran yang abadi. Amin
Tuhan Yesus memberkati