Wahyu 3:7-13
“Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorang pun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku.” (ayat 8)
Filadelfia adalah kota termuda di antara ketujuh kota yang disebut dalam kitab Wahyu. Kota ini dibangun oleh Raja Attalus II sekitar tahun 150 SM. Attalus membangun kota itu untuk menyatakan rasa kasih yang begitu besar kepada Eumenes, saudara laki-lakinya. Karena itu kota ini diberi nama Filadelfia, dari kata Yunani yang artinya “orang yang mengasihi saudara laki-lakinya”.
Yesus mengirimkan surat kepada jemaat ini untuk memuji pekerjaan mereka, ketaatan mereka kepada firman Tuhan dan keteguhan mereka untuk tidak menyangkal nama Kristus dalam penderitaan mereka (ayat 8). Dia mendorong agar mereka tetap tekun dan bertahan di dalam penderitaan. Tuhan berjanji kepada mereka yang setia bahwa Dia akan memelihara mereka dari kesukaran lebih besar yang akan terjadi (ayat 10). Ia akan menjadikan mereka ‘sokoguru’ atau pilar dalam Bait Suci, yang menunjukkan posisi terhormat dalam kerajaan Allah. Mereka akan dipelihara dalam penyertaan-Nya dan Tuhan akan menuliskan nama-Nya pada mereka sebagai tanda bahwa mereka adalah milik Allah yang sah (ayat 12).
Sesungguhnya jemaat Filadelfia bukanlah jemaat yang besar dan kuat. Ungkapan “kekuatanmu tidak seberapa” menunjukkan bahwa jemaat Filadelfia adalah jemaat yang kecil, baik dari segi jumlah anggota maupun sumber daya lainnya. Tuhan menegaskan bahwa Dialah yang memiliki kuasa dan otoritas tertinggi dalam ‘membuka dan menutup pintu’ (ayat 7,8). Dia juga yang akan membela mereka dari kekuatan ‘jemaah Iblis’ yaitu golongan Yahudi yang sengaja menentang Kristus dan ajaran-Nya serta mengacaukan jemaat (ayat 9). Jadi walaupun kekuatan mereka terbatas, Tuhan yang akan menjadi pembela bagi mereka.
Kehidupan jemaat di Filadelfia memberikan inspirasi bagi kehidupan gereja masa kini. Gereja Tuhan harus memiliki komitmen untuk hidup menaati firman Tuhan dalam situasi apa pun. Penderitaan yang datang justru merupakan ujian iman dan ketaatan kita kepada Tuhan. Mari tetap tekun dan setia kepada-Nya di tengah-tengah kesukaran dan penderitaan yang kita alami. Amin
Tuhan Yesus memberkati