Rabu, 18 Agustus 2021 Baca dan Lakukan

2 Timotius 3:10-17
“Tetapi hendaklah engkau tetap berpegang pada kebenaran yang telah engkau terima dan engkau yakini, dengan selalu mengingat orang yang telah mengajarkannya kepadamu.” (ayat 14)

Kesetiaan terhadap iman tidak terjadi begitu saja, melainkan melalui suatu proses di dalam jangka waktu tertentu. Akan tetapi, kesetiaan iman di masa lalu ternyata bukan jaminan kesetiaan iman di masa datang. Meskipun Timotius telah mengikuti ajaran dan teladan Paulus, Paulus merasa perlu untuk terus memotivasi Timotius agar melan-jutkan hal itu di masa kemudian (ayat 10-11). Terutama bila ia nanti mengalami masa penganiayaan (ayat 12). Cepat atau lambat, para pengikut Kristus pasti akan mengalami penganiayaan. Oleh karena itu, jangan kaget bila orang salah paham terhadap iman kita, mengkritik kita, dan bahkan mencoba melukai kita karena iman kita. Yang penting, jangan menyerah! Hiduplah sebagaimana seharusnya, yakni menyenangkan hati Allah dan bukan mengikuti kehendak orang lain. Hidup orang-orang munafik yang telah digambarkan oleh Paulus (ayat 1-9) hendaknya menjadi peringatan bagi Timotius. Mereka bukan atheis, bukan pula penentang kekristenan. Namun hidup keagamaan mereka merupakan penyangkalan terhadap kuasa iman yang seharusnya ada. Akibatnya mereka jadi bertambah jahat (ayat 13).

Tidak dapat disangkal, bahwa dalam mempertahankan kesetiaan iman, diperlukan juga kehadiran teladan orang-orang beriman yang setia pada firman Tuhan. Selain Paulus, Timotius juga memiliki ibu dan nenek yang menjadi teladan iman bagi dia. Sejak ia kecil, ibu dan neneknya telah mengajari dia Kitab Suci (ayat 15). Siapakah teladan kita dalam hal iman? Perhatikan pengajaran dan karakternya (ayat 10), serta teladani dia!

Akan tetapi, sumber terbesar untuk mempertahankan kesetiaan iman adalah firman Tuhan sendiri. Alkitab bukanlah kisah, fabel, atau mitos tentang Tuhan. Melalui Roh Kudus, Allah menyatakan diri dan kehendak-Nya. Melalui firmanlah, Tuhan membimbing orang untuk setia di dalam iman dan kebenaran Tuhan (ayat 16-17). Oleh karena itu, bacalah dan lakukan apa yang Allah pesankan di dalamnya. Amin
Tuhan Yesus memberkati