Rabu, 11 Juni 2025 (Allah andalanku)

Yesaya 41:21-29
“Sebagai yang pertama Aku memberitahukannya kepada Sion, dan Aku memberikan orang yang membawa kabar baik kepada Yerusalem.” (ayat 27)

Pernahkah Anda menonton film tentang pertarungan antara jagoan dengan pecundang? Biasanya si pecundang berkoar-koar bahwa dirinya akan dengan mudah mengalahkan lawannya. Tetapi kita tahu, omongan si pecundang hanya omong kosong yang tidak dapat dibuktikan.

Hal seperti itulah yang terjadi ketika Allah menantang bangsa-bangsa yang meminta tolong kepada dewa-dewa mereka agar dewa-dewa itu memberikan bukti kekuasaannya. Sekali omong kosong tetap omong kosong. Itulah yang menjadi persoalan bagi para ilah yang menjadi pemujaan banyak bangsa. Tidak ada satu pun dari para ilah itu dapat membanggakan kekuasaan mereka di hadapan Allah.

Pertama, Allah dan para ilah berbanding terbalik. Artinya, Allah berkuasa atas sejarah, berdaulat atas masa depan, dan Raja atas alam semesta, termasuk Israel (ayat 22-23, 27-28). Sementara para ilah tidak punya kuasa atau kemampuan apa-apa yang dapat diandalkan manusia.

Kedua, Allah dapat memberikan bukti kepada bangsa-bangsa bahwa Allah berdaulat atas semua orang, termasuk raja dari utara untuk melaksanakan rencana-Nya (ayat 25-26). Sementara itu, para ilah tidak dapat memberitahukan apa-apa tentang kekalahan yang akan mereka alami.

Ketiga, bagi Allah segala sesuatu yang berkaitan dengan para ilah adalah kejijikan, termasuk bangsa-bangsa yang menyembahnya (ayat 24). Oleh karena itu, para ilah dan pengikutnya hanyalah kesia-siaan dan berakhir pada penghukuman di neraka (ayat 29).

Dari ketiga aspek ini kita dapat menilai dengan jelas, hanya Allah yang sepantasnya menjadi Allah yang kita sembah, percayai, dan andalkan dalam hidup kita. Oleh karena itu, untuk urusan hidup ini kita tidak boleh main-main. Untuk apa bersandar pada berhala yang punya bentuk, tetapi isinya kosong alias hampa? Hanya Allah saja yang bisa kita andalkan karena Ia yang punya kekuasaan yang telah terbukti tidak dapat ditandingi oleh siapa pun atau oleh apa pun.

Melalui hubungan yang lebih erat dengan Allah, kita terhindar dari kesia-siaan dan penghukuman kekal.
Amin, Tuhan Yesus memberkati