Pikiran Yang Sama Dengan Tuhan

otak adalah unsur tubuh manusia yang sangat penting. Otak adalah pusat syaraf yang mengatur organ-organ dalam tubuh kita. Otak juga adalah sumber perintah dalam melakukan segala sesuatu yang dilakukan oleh seorang manusia. Otak adalah suatu ciptaan Tuhan yang luar biasa, yang membuat manusia itu bisa berpikir.

Pikiran itulah yang membuat suatu perubahan dalam setiap kehidupan. Era teknologi diawali dengan berbagai penciptaan-penciptaan alat yang spektakuler, yang tentunya ini diawali oleh suatu pemikiran yang mendalam. Suatu kebudayaan pun bisa mengalami perubahan oleh karena pemikiran-pemikiran yang baru. Itulah kemampuan dari otak manusia. Suatu kemampuan yang luar biasa, yang tak dapat ditandingi oleh alat apapun.

Kalau kita melihat kembali bagaimana Tuhan menciptakan manusia, maka Tuhan menciptakan kita serupa dan segambar dengan dirinya (Kejadian 1:26-27).Termasuk disitu soal pikiran yang dikreasikan oleh otak. Pikiran Tuhan pun Dia inginkan supaya manusia berpikiran seperti Dia. Tentunya disini berbicara tentang pikiran yang mengarah kepada pikiran yang menghasilkan perbuatan yang baik. Bukan berbicara tentang pikiran yang mengkrasikan seusatu karena pasti kita tidak akan mampu menyamai Allah (Roma 11:33;Yesaya 55:8), pemikiran Tuhan jauh lebih besar dari pemikiran manusia.

Tetapi satu pemikiran yang Tuhan mau sama seperti Dia, yaitu pikiran untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Suatu pikiran untuk menjadi orang dengan karakter yang baik, yang benar. Kita tidak bisa memungkiri bahwa sikap seseorang itu dipengaruhi oleh pikirannya. Ketika dia merasakan sesuatu,maka dia akan berpikir untuk  melakukan sesuatu dan hasilnya akan muncul tindakan untuk dia berbuat sesuatu. Ini bisa dikatakan “hukum alam” yang tidak terbantahkan lagi.

Firman Tuhan berkata, mari kita untuk memiliki pikiran dan perasaan seperti Kristus (Filipi 2:5) dalam terjemahan lain dikatakan “..Hendaklah Saudara bersikap seperti Yesus Kristus” (Fil 2:5-FAYH). Jelas sekali ternyata pikiran dan perasaan akan menjadi suatu sikap yang baik. Jadi marilah kita membentuk pikiran kita untuk menjadi pikiran yang baik sama seperti pikiran Tuhan Yesus yang akan menghasilkan sikap yang baik.

Untuk membentuk pikiran yang baik, maka kita harus melakukan beberapa hal :

  1. Secara konsisten, untuk membaca dan merenungkan Firman Tuhan. Firman Tuhan adalah pikiran-pikiran Allah yang Dia berikan untuk kita pelajari. Baik itu tentang pribadi Allah maupun mengenai pribadi manusia. Semuanya lengkap ada di Firman Tuhan. Aturlah jadwal yang baik, untuk kita bisa membaca dan merenungkan Firman Tuhan. Mungkin sebagai tips untuk kita lebih bisa mencerna Firman Tuhan dengan lebih baik, yaitu pada saat kita bangun pagi, setelah selesai kita memuji dan menyembah Tuhan, berdoa kita bisa lanjutkan dengan membaca Alkitab. Kondisi otak pada saat bangun tidur, adalah sangat baik.
  2. Tentunya terus berdoa meminta Roh Kudus sebagai Penolong untuk mengingatkan akan setiap Firman Tuhan. . Dalam bahasa Yunani, Roh Kudus disebut Parakletos. Dalam beberapa Terjemahan Alkitab yang berbahasa Inggris, Roh Kudus  diartikan sebagai “Penolong” (Helper) atau “Penentram” (Comforter). Parakletos terdiri dari dua kata yaitu “para” yang arti literalnya adalah “yang berjalan berdampingan (dengan subyek)” dan “kletos” yang artinya adalah “yang dipanggil.” Jadi bisa disimpulkan arti dari Parakletos adalah “yang ada bersama kita dan biasa kita panggil.” Jadi Roh Kudus itu selalu dekat dengan kita dan siap menolong kita. Mintalah Roh Kudus hadir dalam hidup kita dan terus membuka hati dan peka dengan suara Roh Kudus.
  3. Secara pribadi, kita harus tegas dan disiplin dalam menjaga hidup kita. Alkitab berkata bahwa “..pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yang baik..” (1 Kor 15:33).  Pergaulan yang buruk itu bisa mempengaruhi pola pikir seseorang. Kita mengambil contoh, orang -orang yang menjadi pemakai narkoba kalau mendengar kisah mereka maka awalnya mereka adalah orang yang tidak memakai akan tetapi karena terseret dengan pergaulan maka akhirnya pemikiran mereka berubah dan akhirnya mereka pun memakai narkoba. Kunci untuk pergaulan yaitu kita harus selektif dalam memilih teman, dan tentunya kita harus tegas untuk mengambil sikap jika kita merasa bahwa ada sesuatu yang tidak baik dalam hubungan pertemanan, kita harus menjauh dari pergaulan yang tidak baik.
  4. Ada baiknya juga, ketika kita memiliki seorang “mentor”  (orang tua rohani atau kakak rohani) yang akan membimbing kita. Pola ini juga yang dipakai oleh seorang rasul Paulus sehingga dia menasihati Timotius bahwa untuk terus mengikuti cara hidupnya (termasuk cara berpikirnya), dan lain-lain (2 Timotius 3:10).  Pola ini berhasil Timotius menjadi seorang yang berhasil dan sangat efektif dalam pelayanan.  Timotius menjadi seorang yang memiliki sikap hidup yang baik karena pengaruh yang besar dari mentornya yaitu Paulus. Yang terus mengajar dia untuk menjadi lebih baik lagi.

Setidaknya 4 hal inilah yang bisa kita lakukan untuk kita memiliki pikiran yang baik, pikiran yang sama dengan Tuhan. Lakukanlah maka kita akan menikmati perubahan dalam kehidupan kita menjadi lebih baik lagi.

Selamat hidup yang lebih baik lagi !!!..Bersama Tuhan pasti Bisa !!!..Amin !!!