Selasa, 06 Februari 2024 (Hikmat Sejati)

1 Korintus 2:6-16
“Tetapi yang kami beritakan ialah hikmat Allah yang tersembunyi dan rahasia, yang sebelum dunia dijadikan, telah disediakan Allah bagi kemuliaan kita.” (ayat 7)

Hikmat manusia mungkin saja terdengar indah, tetapi belum tentu hikmat itu akan mengarahkan orang pada Kristus dan karya salib-Nya. Itu sebabnya Paulus, dalam nas sebelumnya, mengritik kesukaan jemaat Korintus akan hikmat yang diajarkan manusia.

Meski demikian, bukan berarti berita Injil yang disampaikan oleh Paulus tidak mengandung hikmat sama sekali. Namun hikmat itu tersembunyi dan bersifat rahasia, tetapi terbuka bagi mereka yang sudah matang (ayat 6). Matang di sini bermakna sama dengan dewasa (bdk. 1Kor 14:20 ; Ef 4:13 ; Flp 3:15). Orang yang dewasa adalah orang yang tahu membedakan mana yang baik dan mana yang tidak baik. Kita tahu bahwa anak kecil akan memasukkan apa saja ke dalam mulutnya, tanpa mau tahu apakah itu berbahaya atau tidak. Jadi orang yang matang yang dimaksudkan Paulus adalah orang yang tahu membedakan manakah hikmat yang dari Allah dan mana yang bukan.

Lalu mengapa penguasa dunia gagal mengenali hikmat mulia itu (ayat 8)? Karena hikmat itu datang secara tersembunyi, tetapi dinyatakan melalui Injil Kristus sebagaimana yang diberitakan Paulus. Hikmat itu adalah sebuah rahasia suci, yang tidak dapat diketahui hanya dengan hikmat manusia, melainkan hanya melalui penyataan Allah. Itu sebabnya, hanya Roh Kudus yang dapat menyampaikan hal ini kepada manusia.

Oleh karena manusia duniawi tidak menginginkan segala sesuatu yang berasal dari Allah, karena dianggap sebagai suatu kebodohan, maka manusia tidak dapat memahami segala sesuatu yang dari Allah. Percuma saja mengharapkan manusia duniawi dapat memahami dan menghargai hal-hal yang bersifat rohani.

Namun sayangnya, masih ada orang-orang Kristen yang berpikir seperti manusia duniawi. Orang-orang semacam ini menolak hal-hal yang bersifat rohani dan hidup hanya dalam perspektif kekinian. Mereka tidak mau direpotkan dengan memandang hidup dari perspektif hikmat Allah. Kiranya kita menjadi orang Kristen yang hidup berlandaskan hikmat Allah karena Firman yang hidup itu telah menghidupkan kita. Amin
Tuhan Yesus memberkati