Senin, 17 Juni 2024 (Putus asa? Pasti tidak!)

Mazmur pasal 12
“Engkau, TUHAN, yang akan menepatinya, Engkau akan menjaga kami senantiasa terhadap angkatan ini.” (ayat 8)

Apakah Anda ingat kisah Elia saa ia melarikan diri karena ancaman Izebel, ratu Israel yang jahat itu? Saat ditanya Allah mengapa ia melarikan diri, Elia menjawab: “…orang Israel meninggalkan perjanjian-Mu, meruntuhkan mezbah-mezbah-Mu dan membunuh nabi-nabi-Mu dengan pedang; hanya aku seorang dirilah yang masih hidup dan mereka ingin mencabut nyawaku” (1 Raja 19:10, 14).

Perasaan seperti itulah yang tampak dari ucapan pertama pemazmur (ayat 2). Pemazmur merasa sendirian di tengah umat yang berontak kepada Tuhan. Yaitu umat yang penuh dusta dan kecurangan. Sikap mereka yang tidak lagi mengenal takut akan Tuhan semakin menjadi-jadi dengan penindasan yang mereka lakukan terhadap orang-orang lemah dan miskin.

Permohonan pemazmur agar Tuhan segera menolong, dijawab langsung oleh Tuhan (ayat 6). Tuhan menjanjikan pertolongan bagi orang yang percaya dan berharap kepada-Nya. Oleh karena itu, pemazmur bangkit dari perasaan khawatirnya. Ia percaya bahwa janji Tuhan dapat dipegang. Janji Tuhan teruji bahkan melampaui pengujian logam yang berulangkali untuk memastikan kemurniannya (ayat 7).

Jangan putus asa, walaupun Anda merasa berjuang sendiri dalam menegakkan keadilan dan kebenaran, sementara orang lain sudah menyerah. Ingatlah bahwa Tuhan tidak pernah ingkar janji dan Ia tidak pernah terlambat bertindak. Pada waktu-Nya, kejahatan akan dihancurkan dan orang jahat akan dihukum. Sebaliknya, orang yang bersandar penuh pada Tuhan akan mengalami pembebasan sejati.

Kita yang sudah mengalami pertolongan Tuhan, kiranya menjadi kepanjangan tangan Allah untuk menghibur sesama yang hilang asa dan putus harap. Nyatakan dengan penuh keyakinan, bahwa Tuhan memperhatikan dan akan bertindak pada waktu-Nya.
Amin, Tuhan Yesus memberkati