Selasa, 22 Juni 2021 Karunia Untuk Percaya dan Menderita

Filipi 1:27-30
“Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia,” (ayat 29)

Di tengah zaman yang penuh kesulitan dan pergolakan, pengikut Kristus diharapkan dapat menjadi teladan bagi kehidupan orang lain yang belum percaya. Seperti apakah hidup orang percaya yang harus kita jalani agar dapat menjadi teladan bagi dunia?

Situasi yang dihadapi oleh jemaat di Filipi tidaklah mudah. Pemimpin rohani yang mereka hormati dan kasihi sedang di penjara (ayat 13). Segenap jemaat tidak saja cemas dengan keadaan Paulus, tetapi juga dengan keadaan mereka sendiri. Untuk ketakutan semacam itu, Paulus mengingatkan jemaat untuk tetap hidup berpadanan dengan Injil Kristus (ayat 27). Jemaat tidak perlu takut terhadap pihak lain yang menekan. Di dalam tekanan yang seberat apa pun, tugas orang percaya adalah hidup sesuai dengan Injil Kristus. Nasihat Paulus ini bertolak belakang dengan kebiasaan yang berlaku di dunia. Di dalam tekanan dan ketakutan, kita sering tergoda untuk berkompromi dan mengorbankan iman serta identitas kita sebagai orang percaya. Paulus dengan tegas menyatakan bahwa komitmen hidup kepada Injil Kristus tidak seharusnya dipengaruhi oleh situasi sulit yang sedang dihadapi.

Untuk menjawab kekuatiran jemaat Filipi itu, Paulus menjelaskan bahwa karunia Kristus bagi orang percaya bukan saja membuka jalan bagi kita untuk percaya kepada Kristus, tetapi juga menderita karena Kristus (ayat 29). Paulus mengindikasikan bahwa kedua karunia tersebut bagaikan dua muka dari satu keping uang yang sama. Iman kepada Kristus bukanlah iman yang teoritis, tetapi iman yang taat mengikuti setiap jalan yang dilalui Kristus. Kita mungkin merasa tidak mampu, tetapi karunia percaya dan karunia menderita telah dianugerahkan satu paket bagi kita, seperti yang disaksikan oleh Paulus di dalam hidupnya sendiri (ayat 30).

Ingatlah bahwa hidup orang percaya adalah hidup yang sepenuhnya berpadanan pada Injil Kristus, dan hidup yang sepenuhnya bergantung pada karunia Yesus Kristus. Biarlah melalui kehidupan semacam ini, kita dapat menjadi teladan bagi orang lain di tengah-tengah dunia ini. Amin
Tuhan Yesus memberkati