Yakobus 5:1-6
“Jadi sekarang hai kamu orang-orang kaya, menangislah dan merataplah atas sengsara yang akan menimpa kamu!” (ayat 1)
Siapakah orang kaya yang ditegur oleh Yakobus sedemikian keras? Samakah dengan mereka yang melupakan Tuhan dalam perencanaan usaha mereka (ayat 13-17)?
Rupanya tidak! Yakobus kini berbicara dari konteks sosial zamannya, menegur keras para tuan tanah yang serakah menguasai tanah dan mempekerjakan orang di tanah tersebut secara tidak adil. Dalam surat Yakobus, “kerja” tidak saja mengandung arti harafiah: ekonomis, tetapi juga arti rohani: yakni cara tertentu orang memperlakukan harta, dalam hal ini harta orang lain. Bila orang kaya menambah harta dari upah buruh yang dia tahan (ayat 4), tentu salah! Setiap majikan mempunyai tanggung jawab di hadapan Allah untuk menggaji para pekerjanya secara memadai. Jangan sampai majikan menggelapkan hak para pekerja. Tuhan memperhatikan pekerja yang tertindas dan mendengarkan teriakan mereka!
Yakobus juga memperingatkan orang untuk tidak menimbun kekayaan (ayat 2-3 ; band. Mat 6:19-21). Yang ia maksud bukanlah tabungan untuk hari depan, karena menabung merupakan tindakan bijaksana. Yesus mengajar orang untuk mendapatkan harta di surga dengan memberi bantuan kepada orang miskin (Mrk 10:21). Orang yang menimbun kekayaan namun tidak membantu si miskin disebut tamak! Ini salah! Sebab Yesus telah berjanji untuk menjamin kebutuhan umat-Nya (Mat 6:33).
Ada dua kesalahan yang terkait dengan ketamakan dan tidak peduli sosial ini.
Pertama, orang hanya memperhatikan yang fana dan mengabaikan yang kekal. Mereka lupa bahwa emas dan perak tidak dapat menyelamatkan mereka dari hukuman Allah. Padahal zaman ini sedang menuju akhir!
Kedua, ketamakan membuat orang menginjak-injak orang-orang papa. Padahal Tuhan memihak mereka dan melawan orang yang menindas mereka.
Sampai kini pun dosa di sekitar perolehan kekayaan, perlakuan terhadap harta, dan sikap terhadap orang papa masih berlangsung di sekitar kita. Kiranya kita memiliki sikap yang benar terhadap semua itu! Amin
Tuhan Yesus memberkati