Lukas 7:11-17
“Dan ketika Tuhan melihat janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia berkata kepadanya: “Jangan menangis!” (ayat 13)
Sudah kehilangan suami, kehilangan pula putra tunggalnya. Maka bisa dibayangkan betapa sedihnya sang janda dari Nain ini. Kita tentu bisa memaklumi bila sang janda meratap atau menangis tersedu-sedu ketika mengantar jenazah anaknya ke liang kubur. Putuslah sudah harapannya karena masa depannya adalah anaknya itu.
Rombongan yang tengah dirundung dukacita itu bertemu dengan rombongan Yesus di dekat pintu gerbang kota (ayat 11-12). Yesus, yang melihat si janda, tergerak oleh belas kasihan (ayat 13). Perkataan Yesus, “Jangan menangis..” dapat saja dikira sebagai perkataan yang tidak peka pada kesedihan orang lain. Namun Yesus berkata demikian karena si janda sudah tidak perlu lagi menangis, sebab putra tunggalnya itu akan hidup kembali.
Yesus adalah Tuhan yang berotoritas atas maut. Tanpa melalui ritual tertentu, Yesus hanya menginstruksikan agar anak muda itu bangkit (ayat 14). Ketika firman-Nya yang memberi hidup itu disampaikan, jenazah itu pun menunjukkan tanda-tanda kehidupan (ayat 14): bangun, duduk, dan berbicara (ayat 15). Sang janda tentu tidak pernah mengharapkan mukjizat itu. Tidak seperti kisah sang perwira, tidak ada tua-tua Yahudi yang memberikan rekomendasi agar Yesus menghidupkan putra tunggal si janda. Janda itu sendiri tidak mengajukan permohonan kepada Yesus. Maka kita tidak melihat ada iman atau pengharapan kepada Yesus dalam diri si janda itu. Jadi mujizat itu benar-benar berasal dari belas kasihan Yesus yang begitu besar. Itulah anugerah. Kuasa firman Tuhan memang memberikan pengharapan besar kepada manusia, karena firman itu sanggup membawa perubahan bagi situasi suram yang kita hadapi.
Ketika sedih dan putus asa, tampaknya tak seorang pun dapat memahami masalah dan perasaan kita. Lalu akan muncul perasaan kesepian yang menguatkan rasa putus asa itu. Dalam saat seperti itu, carilah firman-Nya. Melalui firman, Ia akan menyatakan kepedulian dan penghiburan-Nya. Melalui firman, Ia akan menguatkan dan menolong. Di dalam firman, pengharapan kita nyata. Amin
Tuhan Yesus memberkati
