1 Petrus 4:1-6
“Jadi, karena Kristus telah menderita penderitaan badani, kamu pun harus juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian, — karena barangsiapa telah menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa” (ayat 1)
Sejak manusia jatuh ke dalam dosa, manusia berusaha semaksimal mungkin membebaskan diri dari penderitaan. Secara umum, respons manusia terhadap penderitaan terbagi menjadi dua bagian. Pertama, berusaha menghadapi penderitaan dengan mengembangkan berbagai keterampilan seperti berpikir positif dan berbagai cara kreatif untuk mengantisipasi penderitaan. Kedua, mencoba menyangkali atau melarikan diri dari penderitaan yang menghadang.
Lalu, bagaimana seharusnya sikap orang percaya terhadap penderitaan? Sebagai pengikut Kristus, kita harus melakukan kehendak Tuhan dan mempersiapkan diri untuk menghadapi penderitaan, sebagai konsekuensinya. Melalui penderitaan, kita juga bisa menguji apa yang benar-benar penting bagi hidup kita. Penderitaan membuat kita dapat melihat dengan jelas apa sesungguhnya prinsip hidup yang mendasari gerak dan pikiran kita serta hal-hal apa yang masih perlu dimurnikan di dalam diri kita. Dengan demikian menjadi jelaslah mengapa kita tidak boleh menyerah terhadap penderitaan melainkan harus menghadapinya dengan berani. Bagaimana caranya? Dengan menggunakan setiap kesempatan yang ada untuk melakukan kehendak Allah, apa pun konsekwensi yang harus kita tanggung. Dasar dari tindakan ini adalah Kristus yang juga telah mengalami penderitaan badani (ayat 1).
Orang percaya perlu melihat penderitaan melalui perspektif Ilahi. Penderitaan di mata dunia identik dengan kekalahan dan kegagalan, serta dianggap sebagai sesuatu hal yang memalukan. Namun tidak demikian bagi para pengikut Kristus. Bahkan rasul Paulus dengan ekstrim pernah berkata bahwa bagi dia kematian merupakan sebuah keuntungan.
Tuhan Yesus berkata bahwa orang yang ingin mengikut Dia harus menyangkal diri dan memikul salib. Oleh sebab itu orang percaya tidak perlu takut dan malu menderita oleh karena nama Kristus dan oleh karena pemberitaan Injil. Anugerah Allah terlalu berharga untuk kita sia-siakan hanya karena kita takut pada penderitaan. Mintalah kekuatan Roh Kudus. Amin
Tuhan Yesus memberkati