Kamis, 30 Desember 2021 Yerusalem Baru

Wahyu 21:1-22:5
“Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga, dari Allah.” (ayat 10)

Di langit dan bumi yang baru, kota suci Allah hadir sebagai takhta Allah memerintah umat-Nya secara kekal (ayat 2). Perikop hari ini fokus pada Yerusalem. Pada masa lampau, Yerusalem ialah kota yang Allah berkenan hadir di tengah umat-Nya, melalui bait Allah tempat ibadah-ibadah kudus dilaksanakan.

Pada masa lampau, Yerusalem dan bait Allah pernah disalah mengerti dan disalah gunakan. Yerusalem dan bait Allah saat itu menjadi berhala yang menjerat umat Tuhan, untuk merasa diri umat yang kudus, sementara perilaku mereka diwarnai dosa. Di mulut dan secara ritual mereka mengakui Allah sebagai Raja, tetapi perilaku mereka mengkhianati-Nya dengan menyembah ilah lain.

Akan tetapi, di bumi yang baru, Yerusalem baru ialah pusat pemerintahan Allah atas seluruh umat-Nya, tanpa memerlukan bait Allah. Bait Allah tidak diperlukan lagi karena setiap orang bisa menyembah Allah secara langsung, tidak perlu memakai sarana apapun atau perantara siapapun. Sang Anak Domba ada di sana. Dahulu, Dialah pengantara sejati kepada Allah Bapa. Sekarang, Dia bersama Bapa di takhta mulia menerima sembah sujud dari semua anak-Nya.

Dari gambaran kota yang begitu mulia, perhatian Yohanes diajak beralih pada gambaran taman Eden yang baru (22:1-5 ; bdk. Kejadian 2). Taman Eden yang lama, di mana manusia bekerja mengelolanya dan beribadah dan bersekutu kepada Allah dari waktu ke waktu, digantikan dengan taman Eden yang baru, di mana yang ada hanyalah ibadah (ayat 3) dan bersama memerintah sebagai raja (ayat 5).

Saat Yohanes diperlihatkan semua ini, tentu kerinduannya agar segera langit dan bumi yang lama berlalu, langit dan bumi yang baru, serta Yerusalem dan taman Eden yang baru datang. Kenyataannya, dua ribu tahun berlalu, kita masih di tengah langit dan bumi yang lama. Mengapa? Karena belas kasih Allah yang ingin tak seorang pun binasa. Marilah selama waktu masih ada, yang sudah sangat singkat ini, kita memberitakan kabar baik ini kepada lebih banyak orang! Amin
Tuhan Yesus memberkati