Kamis, 26 Januari 2023 (Otoritas sebagai Allah)

Matius 9:1-8
“Maka dibawa oranglah kepada-Nya seorang lumpuh yang terbaring di tempat tidurnya. Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: “Percayalah, hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni.” (ayat 2)

Kisah penyembuhan seorang yang lumpuh ini dimuat di ketiga Injil Sinoptik (Luk 5:17-26 ; Mar 2:1-12). Matius tidak memuat hal-hal detail yang dipaparkan Lukas dan Markus karena Matius fokus kepada otoritas Yesus. Yaitu, bahwa Dia memiliki otoritas yang hanya dimiliki oleh Allah, yaitu mengampuni dosa!

Di dalam pandangan orang Yahudi, siapapun yang mengklaim bisa mengampuni dosa adalah seorang penghujat Allah. Hanya Allah yang berhak mengampuni dosa. Itu sebabnya, ketika Yesus, menyatakan kepada orang lumpuh tersebut, “… dosamu sudah diampuni” (ayat 2). Ahli-ahli Taurat yang mendengarkan perkataan Yesus langsung berkata dalam hati mereka, “Ia menghujat Allah” (ayat 3).

Benarkah Yesus menghujat Allah? Matius memaparkan bukti yang kuat, buat para pembacanya, juga bagi mereka yang menghujat Tuhan, bahwa Dia sungguh-sungguh memiliki otoritas Allah untuk mengampuni dosa! Pembaca Injil Matius diperhadapkan dengan komentar Matius bahwa Yesus tahu iman teman-teman yang membawa si lumpuh kepada Yesus (ayat 2), bahkan isi hati para ahli Taurat pun Yesus paham (ayat 4). Yesus adalah sosok Ilahi yang mengerti hal-hal tersembunyi di dalam hati manusia! Yesus membuktikan diri-Nya memiliki otoritas Ilahi lewat kuasa-Nya menyembuhkan si orang lumpuh. Demonstrasi kuasa Ilahi ini meneguhkan otoritas-Nya untuk mengampuni (ayat 5-6).

Perikop ini merupakan catatan Matius yang pertama akan konfrontasi para pemimpin agama Yahudi dengan Yesus, walau belum terang-terangan. Perikop dan pasal-pasal berikut akan memperlihatkan konfrontasi itu semakin menjadi-jadi. Lewat konfrontasi tersebut, paling sedikit para murid semakin mengenal Tuhan mereka. Otoritas-Nya tidak bisa dibantah atau dielakkan. Mereka dipanggil untuk menyatakan komitmen! Kita juga hari ini, lewat pembacaan kita, maupun pengalaman bersama Yesus dituntut untuk komit memercayai dan mengikut Dia sungguh-sungguh. Amin
Tuhan Yesus memberkati