Filemon 1:1-7
“karena aku mendengar tentang kasihmu kepada semua orang kudus dan tentang imanmu kepada Tuhan Yesus.” (ayat 5)
Kata-kata dapat diungkapkan untuk sekadar berkomunikasi tanpa sungguh-sungguh ada keterlibatan hati dan perasaan. Dalam persekutuan, komunikasi tidak hanya tukar menukar informasi, melainkan juga berbagi hati, perasaan, dan kasih. Inilah hakikat persekutuan orang percaya.
Paulus, walaupun rasul dan pemimpin rohani untuk Filemon (ayat 8) dan Arkhipus (Kol 4:17), menyapa mereka sebagai rekan kerja dan rekan seperjuangan. Sapaan Paulus bukan petunjuk, nasihat, ataupun perintah. Sapaan Paulus adalah berkat (ayat 3), ucapan syukur (ayat 4), dan doa (ayat 6) bagi mereka. Kata-kata Paulus menyatakan isi hatinya yang hangat penuh dengan kepedulian terhadap mereka. Relasi intimnya dengan Filemon dan kawan-kawannya membuat Paulus ikut bersyukur melihat pertumbuhan kasih mereka kepada saudara-saudara seiman serta kedewasaan iman mereka terhadap Tuhan Yesus. Sesungguhnya dalam rasa syukur Paulus itu terkandung harapan agar Filemon terus semakin bertumbuh dalam pengetahuan iman yang benar yang pada akhirnya mendorong perwujudan kasih sejati dalam tindakan terhadap sesama orang kudus. Jelas sekali Paulus sedang mempersiapkan Filemon untuk menyatakan kasihnya terhadap satu saudara seiman, yang akan nyata pada perikop selanjutnya.
Hakikat persekutuan orang percaya adalah berbagi hidup. Sama seperti Paulus berbagi hidupnya sebagai bapak rohani kepada Filemon, kita dipanggil untuk saling berbagi hidup dengan saudara seiman kita. Berbagi hidup berarti berbagi dalam mendoakan, menasihati, dan meneladankan hidup yang terus-menerus diperbarui oleh Tuhan Yesus. Dengan demikian, berbagi hidup akan mendorong iman kita semakin diteguhkan kepada Kristus dan agar kasih kita semakin ditumbuhkan kepada sesama.
Berbagi hidup untuk kepentingan pertumbuhan iman sesama, adalah bukti kita sudah menerima hidup Kristus. Amin
Tuhan Yesus memberkati