Jumat, 17 Februari 2023 (Warga Kerajaan Sorga)

Matius 13:44-58
“Hal Kerajaan Sorga itu seumpama harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu dipendamkannya lagi. Oleh sebab sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya lalu membeli ladang itu.” (ayat 44)

Tak ada upaya yang dapat dilakukan orang untuk dapat menjadi warga Kerajaan Sorga. Semuanya hanya bisa terjadi karena anugerah melalui iman kepada Kristus.

Namun tidak semua orang bersedia memercayai Kristus karena mereka tidak memahami nilai anugerah itu. Contohnya orang-orang di tempat asal Yesus, mereka sulit memahami ke-Tuhan-an Yesus sebab Yesus memiliki latar belakang yang sama dengan mereka (ayat 54-56). Karena itu sulit bagi mereka untuk memahami asal hikmat dan kuasa Yesus dalam melakukan mujizat. Ternyata fakta bahwa seseorang mengenal Yesus belum merupakan jaminan bahwa mereka akan mengakui ke-Tuhan-an Yesus. Maka penolakan mereka justru membuat Yesus tidak banyak menyatakan kuasa-Nya di tempat mereka (ayat 57-58).

Akan tetapi, orang yang memahami makna anugerah Kristus malah akan bersedia bayar harga. Demi imannya, orang itu akan bersedia mengorbankan segala miliknya, yang berharga sekalipun. Itulah pesan yang Yesus sampaikan melalui perumpamaan tentang harta karun dan mutiara yang indah (ayat 44-46). Namun Yesus bukan mengajarkan bahwa anugerah itu dapat diperoleh melalui pengorbanan orang yang menginginkannya. Sebab iman yang sejati akan terwujud dalam penyerahan seluruh diri kita -keberadaan, pemikiran dan hati, cita-cita dan kehendak bebas, serta apapun yang kita miliki- kepada Allah.

Meski demikian, respons orang terhadap Yesus barulah awal dari perjalanan iman. Akan ada masa penyaringan yang menentukan apakah seseorang sudah menjadi warga Kerajaan Sorga yang setia, yaitu saat penghakiman terakhir. Itulah pesan Tuhan melalui perumpamaan tentang pukat (ayat 47-50). Penghakiman terakhir akan menunjukkan siapakah yang sungguh berkomitmen untuk hidup sebagai warga Kerajaan, yaitu hidup sebagai pengikut Kristus sejati.

Maka hiduplah di dalam komitmen iman yang menyatakan penghargaan atas anugerah Kristus. Juga, buanglah segala sesuatu dalam hidup yang menghalangi pertumbuhan iman kita. Amin
Tuhan Yesus memberkati