Jumat, 10 Desember 2021 Menghadapi Yang Sesat

Yudas 1:20-23
“Akan tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, bangunlah dirimu sendiri di atas dasar imanmu yang paling suci dan berdoalah dalam Roh Kudus.”

Bagaimana sikap Anda terhadap para penyesat, yang membuat orang meragukan imannya kepada Kristus? Gemas? Marah? Atau mungkin ingin melakukan sesuatu untuk “melenyapkan” (kesesatan) mereka?

Setelah menguraikan segala sesuatu tentang para pengajar sesat, Yudas tidak menyuruh pembaca suratnya untuk bersikap keras terhadap mereka. Yudas lebih berkonsentrasi untuk memberikan petunjuk. Memang orang percaya tidak boleh berlaku pasif menghadapi kesesatan. Harus aktif bertindak. Hal-hal apa saja yang harus dilakukan? Ada dua panggilan yang dikumandangkan Yudas, yaitu panggilan untuk berdiri teguh dan panggilan untuk menyelamatkan orang lain.

Hal yang harus dilakukan oleh orang percaya adalah:

  • Membangun diri mereka dalam iman yang kudus (ayat 20). Bagaimana caranya? Dengan bersekutu dengan Allah dan umat-Nya, serta dengan bertekun dalam firman Tuhan.
  • Berdoa dalam Roh Kudus (ayat 20).
  • Menjaga diri mereka agar tetap di dalam kasih karunia Allah sampai kesudahan zaman (ayat 21). Kasih karunia mengingatkan orang percaya bahwa keselamatan bukanlah masalah perbuatan baik, melainkan bahwa hanya di dalam Kristuslah orang dapat mengharapkan keselamatan.

Lalu bagaimana tindakan orang percaya terhadap orang yang bimbang imannya? Dengan menunjukkan belas kasihan (ayat 22). Mungkin pengajaran dari guru-guru sesat menyebabkan pemahaman mereka akan kebenaran sejati jadi goyah. Sebab itu para pembaca surat Yudas harus menghadapi mereka dengan sabar dan penuh kasih. Bukan menuduh dan memojokkan, tetapi harus membimbing mereka kembali kepada jalan yang benar, terutama jika mereka punya kerinduan untuk kembali ke jalan yang benar. Keselamatan memang karya Allah, tetapi orang percaya harus jadi alat Allah dalam menyelamatkan orang lain. Amin
Tuhan Yesus memberkati