Pengkhotbah 5:9-6:12
“Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan uang, dan siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya. Ini pun sia-sia.” (5:9)
Banyak orang berpikir bahwa semakin kaya seseorang, semakin ia akan bahagia. Nyatanya, ada saja orang kaya yang bunuh diri atau bercerai dari pasangannya. Sebaliknya, ada orang miskin yang hidup sampai usia lanjut atau setia bersama pasangannya.
Pengkhotbah memberikan bukti bahwa uang tidak dapat memberikan kepuasan.
Pertama, semakin kaya seseorang, justru ia semakin tidak puas dengan kekayaannya. Orang seperti ini terjebak dalam ketidakpuasan dan ketidakbahagiaan (5:9).
Kedua, semakin kaya seseorang, semakin banyak orang yang mau memanfaatkannya (5:10). Orang kaya akan dikelilingi oleh banyak orang yang hanya menginginkan kekayaannya dan bukan orang-orang yang dengan tulus mengasihinya.
Ketiga, semakin dikenyangkan oleh harta, ia semakin sulit tidur (5:11). Mungkin perasaan khawatir akan kehilangan hartanya atau keinginan bertambah kaya membuat ia tidak pernah tenang.
Ada lagi yang lebih menakutkan, yaitu kekayaan menjadi celaka bagi diri sendiri (5:12). Orang bisa dirampok atau dibunuh karena kekayaannya, atau dilenyapkan oleh kemalangan sehingga tidak ada yang dapat diberikan kepada anaknya (5:13).
Jangan berpikir bahwa kekayaan akan membawa kebahagiaan kepada kita, karena kaya tidak identik dengan bahagia. Bahkan, cukup banyak sisi negatif dari kekayaan. Karena itu, janganlah hidup ini hanya dipakai untuk mengejar kekayaan. Manusia hanya tahu apa yang sementara, sedangkan Tuhan tahu apa yang kekal. Itulah yang Yesus ajarkan kepada murid-murid-Nya: “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu” (Mat. 6:33).
Jika kita mau bahagia, jangan kejar kekayaan, tetapi kejarlah ketaatan dan sikap takut akan Tuhan. Ketika kekayaan memberikan kekhawatiran, keselamatan di dalam Tuhan memberikan kebahagiaan yang kekal. Demikianlah kita berdoa dan bersyukur hanya kepada Tuhan, sebab Dialah sumber hidup dan kebahagiaan kita.
Amin, Tuhan Yesus memberkati