Selasa, 14 Februari 2023 (Kasih)

1 Korintus pasal 13
“Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.” (ayat 13)

Gereja di Korintus adalah gereja pascaYerusalem, pascaAntiokhia. Maksudnya gereja sudah bergeser dari tanah Ibrani ke tanah Yunani. Namun Injil bukan Ibrani bukan Yunani, melainkan benih surgawi yang berakar di mana saja di bumi ini. Ketika Injil tumbuh di Korintus, benih surgawi itu tidak lagi tumbuh di tanah Ibrani melainkan di tanah Yunani. Maka gereja adalah fenomena blasteran, maksudnya Injil yang tumbuh dalam budaya setempat menghasilkan corak gereja yang khas dibandingkan gereja di budaya lain lagi. Mengatakan ini tidak berarti kita merendahkan kemuliaan Injil. Justru kita sedang menegaskan daya inkarnasi yang memang harus ada dalam kuasa Injil yang masuk ke dalam berbagai ladang misi yang berbeda. Seperti halnya Yesus adalah Allah sejati manusia sejati, Gereja pun seharusnya surgawi benar bumiah benar!

Unsur apakah yang memungkinkan gereja memiliki kedua sifat tersebut tanpa berat sebelah? Karunia-karunia rohani? Gereja di Korintus membuktikan diri sebagai gereja yang luar biasa bergairah memperoleh dan mempraktikkan berbagai macam karunia rohani. Namun karunia rohani yang seharusnya membawa energi surgawi ke dalam berbagai kondisi kebutuhan bumiah, justru dipakai menjadi sesuatu yang dapat merusak keutuhan kehidupan gereja. Bahkan sambutan pada ajaran hamba Allah malah membuat mereka mengutamakan pengajarnya dan menciptakan kultus individu (psl 3).

Sekali lagi, apa yang membuat gereja sangat surgawi dan berdaya sangat bumiah? Apa yang harus dikejar agar gereja memancarkan daya tarik surgawi-bumiah? Jawab Paulus dan para rasul lain senada: K A S I H Tanpa kasih gereja jadi tong kosong berbunyi nyaring (ayat 1), melimpah aktivitas tanpa dampak ke luar (ayat 2), gemuk karunia namun kerdil di dalam (ayat 3). Kasih menyebabkan gereja mewujudkan ciri surgawi dalam kondisi bumiah tanpa jadi duniawi (ayat 4-6). Kasih membuat gereja perkasa dalam daya surgawi dan relevan dengan berbagai sisi gelap bumiah kita (ayat 7). Maka kejarlah kasih sebab Allah kasih adanya. Kita menyatakan kasih bukan hanya pada event tertentu saja, seperti hari Valentine yang dirayakan pada hari ini. Tetapi setiap hari kita harus menunjukkan kasih kepada dunia ini. Kita harus hidup dalam kasih, mengalami dan menyaksikan Allah dalam kenyataan dan kebutuhan dunia secara konkret. Amin
Tuhan Yesus memberkati