Sabtu, 27 September 2025 (Berbalik Kepada Tuhan)

Yoel 2:12-17
“Tetapi sekarang juga,” demikianlah firman TUHAN, “berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis dan dengan mengaduh.” (ayat 12)

Setelah menyampaikan keadaan pada hari Tuhan, Yoel menyerukan pertobatan kepada umat. Ia mengajak umat agar berbalik kepada Tuhan dengan segenap hati (ayat 12). Untuk itu, ia meminta agar umat berpuasa, menangis, dan mengaduh. Ia menyerukan agar umat kembali kepada Tuhan karena Ia pengasih, penyayang, dan panjang sabar (ayat 13).

Ajakan ini adalah sebuah tantangan bagi umat. Apakah umat rela dan mau berbalik kepada Tuhan? Jika mau, umat harus meneguhkan dan menetapkan sepenuh hati, bukan setengah hati, agar kembali kepada-Nya.

Puasa adalah salah satu cara untuk membuktikan kesungguhan pertobatan. Menangis dan mengaduh adalah tanda rasa pedih, sakit, dan penyesalan akibat dosa. Tuhan mengharapkan umat bukan sekadar berkabung dengan mengoyak pakaiannya, tetapi juga mengoyak hatinya.

Permintaan dan tantangan ini semata-mata karena umat tahu betul bahwa Tuhan itu sangat baik. Tuhan yang pengasih dan penyayang pasti rela menerima kekasih hatinya jika berbalik. Tuhan pasti panjang sabar untuk mendengarkan doa dan ratap tangis umat-Nya. Tuhan yang penuh kasih setia akan menerima umat yang rela kembali kepada-Nya. Dalam pengenalan akan Tuhan yang demikianlah umat diajak untuk bersama-sama berseru, “Sayangilah, ya TUHAN, umat-Mu” (ayat 17).

Jika seseorang mengajak kita berbalik kepada Tuhan, kita wajib mendengar ajakan itu dengan sungguh-sungguh. Sebaiknya, kita jangan pernah menganggap hal itu sebagai angin lalu. Bisa jadi, mereka adalah utusan Tuhan untuk menegur kita. Hal ini bisa saja terjadi karena Tuhan mengasihi dan menyayangi kita. Ada baiknya kita mengucapkan terima kasih kepada orang tersebut dan bersyukur kepada Tuhan.

Tuhan peduli dan ingin agar kita berbalik kembali kepada-Nya. Tuhan sungguh-sungguh menyayangi kita dan tidak ingin kehilangan kita. Oleh karena itu, marilah kita memohon kepada Tuhan untuk memberi kepekaan dalam mendengarkan ajakan pertobatan dari siapa saja yang diutus-Nya!
Amin, Tuhan Yesus memberkati